Merapi Kembali Luncurkan 4 Kali Awan Panas Sejak Minggu Malam 

Jarak luncur hingga 1.500 meter

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran sejak Minggu (7/3/2021) malam hingga Senin (8/3/2021) dini hari. Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menjelaskan, setidaknya terjadi empat kali awan panas guguran.

Baca Juga: Terkena Muntahan Erupsi, Butuh 25 Tahun Pulihkan Hutan Merapi  

1. Tiga kali awan panas guguran terpantau pada Senin malam

Merapi Kembali Luncurkan 4 Kali Awan Panas Sejak Minggu Malam Awanpanas guguran Gunung Merapi. Dok: BPPTKG

Hanik menyebutkan, untuk kejadian awan panas guguran pada Senin malam, terpantau ada sebanyak tiga kali kejadian, yakni pada pukul 21:11, 21:44, serta 23:2 WIB. Jarak luncur masing-masing awanpanas tersebut mencapai 1.500, 1.200 serta 1.400 meter.

"(Awan panas guguran) pukul 21.44 WIB dengan amplitudo 38 mm dan durasi 128 detik, jarak luncur kurang lebih 1.200 m ke arah Barat Daya," ungkapnya pada Minggu (8/3/2021).

2. Senin dini hari, kejadian awan panas kembali terjadi

Merapi Kembali Luncurkan 4 Kali Awan Panas Sejak Minggu Malam Awanpanas guguran Gunung Merapi. Dok: BPPTKG

Pada Senin dini hari, kejadian awan panas guguran kembali terjadi. Dari pengamatan yang dilakukan oleh BPPTKG, awan panas tersebut meluncur sejauh 1.300 meter dan durasi 115 detik.

"Awan panas guguran Merapi tanggal 8 Maret 2021 pukul 04:51 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 51 mm dan durasi 115 detik. Jarak luncur kurang lebih 1.300 m ke arah Barat Daya," katanya.

3. Sektor Selatan-Barat Daya dan Tenggara masih perlu diwaspadai

Merapi Kembali Luncurkan 4 Kali Awan Panas Sejak Minggu Malam ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Hanik menjelaskan, untuk saat ini potensi bahaya erupsi Gunung Merapi berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Selatan-Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan pada sektor Tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km potensi bahaya serupa juga perlu diwaspadai.

"Erupsi eksplosif juga masih berpeluang terjadi dengan potensi bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius 3 km dari puncak," paparnya.

Baca Juga: Mengenal Wedhus Gembel, Awan Panas yang Jadi Momok dari Merapi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya