Mayoritas Gereja Kristen di Sleman Gelar Ibadah Natal secara Daring

Hanya puluhan yang ajukan izin tatap muka terbatas

Sleman, IDN Times - Untuk mencegah klaster penularan COVID-19 pada hari raya Natal, banyak Gereja Kristen di Kabupaten Sleman yang memilih menyelenggarakan ibadah Natal secara daring.

Sekretaris Umum Badan Kerja Sama Gereja-gereja Kristen (BKSGK) Kabupaten Sleman, Pendeta Eko Kurniawan Wibowo menjelaskan, dari sekitar 121 Gereja Protestan yang ada di Kabupaten Sleman, hanya 24 gereja yang mengajukan izin ibadah tatap muka terbatas. Itu pun hanya untuk internal dan waktu ibadahnya dibatasi.

"Ada sekitar 24 gereja. Itu pun hanya di kalangan sendiri, jadi hanya untuk anggota atau aktivis. Jadi saya rasa ini tidak membuka peluang bagi para pendatang untuk bisa hadir," ungkapnya pada Jumat (19/12/2020).

Baca Juga: Jelang Natal, Harga Bahan Makanan di Sleman Naik

1. Imbau dilakukan secara daring

Mayoritas Gereja Kristen di Sleman Gelar Ibadah Natal secara DaringAnak sekolah minggu HKBP Banda Aceh melaksanakan ibadah Jumat Agung dari rumah dengan menggunakan panduan daring yang disiapkan oleh pihak gereja di Banda Aceh, Aceh, Jumat (10/4/2020) (ANTARA FOTO)

Lantaran penyelenggaraan Natal ada di tengah pandemik COVID-19, pihaknya pun telah mengimbau gereja Protestan di Kabupaten Sleman untuk bisa melakukan ibadah maupun perayaan Natal secara online maupun live streaming. Tergantung fasilitas yang dimiliki masing-masing.

"Kedua, tetapi kami juga tidak bisa mencegah mereka misalnya kalau ada beberapa gereja yang tetap melakukan ibadah atau perayaan secara tatap muka," terangnya.

2. Durasi ibadah di bawah satu jam

Mayoritas Gereja Kristen di Sleman Gelar Ibadah Natal secara DaringIlustrasi gereja. IDN Times/Reza Iqbal

Untuk waktu ibadah sendiri sudah diimbau untuk di bawah 1 jam. Pendeta Eko menjelaskan beberapa gereja pun sudah menerapkan aturan khusus. Seperti melakukan reservasi terlebih dahulu, dan jumlah jemaat pun dibatasi.

"Seperti GKI Gejayan itu salah satu gereja besar yang ada di Jogja yang melakukan ibadah secara on site. Sangat terbatas sekali, maksimal paling 150. Kalau kita lihat GKI Gejayan kapasitasnya di dalam gedung hampir 500 lebih," katanya.

3. Diimbau terapkan protokol secara ketat

Mayoritas Gereja Kristen di Sleman Gelar Ibadah Natal secara DaringIlustrasi Masker (ANTARA FOTO/Rahmad)

Pendeta Eko menekankan, jika memang ada gereja yang tetap menyelenggarakan ibadah tatap muka terbatas, diimbau untuk bisa menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Pihaknya pun telah menerbitkan spanduk yang dipasang di masing-masing gereja.

"Mari kita bersama menyambut Natal dengan penuh kesederhanaan dan kehati-hatian. tetap merayakan Natal di rumah masing-masing. misalnya pun ada ibadah tolong jalankan protokol kesehatan dengan sangat ketat, supaya pandemik cepat berlalu. dan Natal supaya tidak menjadi klaster baru," paparnya.

Baca Juga: Bupati Sleman Minta Momen Libur Nataru Hening Seperti Idulfitri

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya