Mahasiswa UNY Sulap Minyak Goreng Bekas dan Daun Jarak Jadi Sabun   

Sabun antibakteri digunakan untuk cuci tangan 

Sleman, IDN Times - Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memanfaatkan tanaman jarak pagar yang dicampur dengan minyak goreng bekas untuk membuat sabun antibakteri.

Asmi Aris, Ilyas Gistiana dan Hafiizhoh Hanafia mengolah antibakteri yang merupakan zat pemghambat dan dan pembunuh pertumbuhan bakteri untuk mencegah terjadinya infeksi.

1. Tanaman jarak memiliki kandungan antibakteri

Mahasiswa UNY Sulap Minyak Goreng Bekas dan Daun Jarak Jadi Sabun   Sabun antibakteri besutan mahasiswa UNY. Dok: istimewa

Menurut Asmi Aris tanaman jarak pagar dipilih lantaran memiliki aktivitas antibakteri mengandung flavonoid, saponin, dan tanin. Sedangkan minyak goreng memiliki kandungan asam lemak bebas yang cukup tinggi. Selain itu ketersediaan limbah minyak goreng saat ini cukup berlimpah namun kurang dimanfaatkan dengan baik.

”Kandungan asam lemak bebas yang cukup tinggi pada minyak dapat diolah menjadi sabun melalui proses saponifikasi dengan menggunakan larutan alkali,” ungkapnya.

Baca Juga: Tempe dan Jamur di Tangan Mahasiswa UNY Dibuat Sosis untuk Vegetarian

2. Ada tiga tahap pembuatan sabun

Mahasiswa UNY Sulap Minyak Goreng Bekas dan Daun Jarak Jadi Sabun   Pembuatan sabun antibakteri oleh mahasiswa UNY. Dok: istimewa

Pembuatan sabun antibakteri dari bahan jarak pagar dan minyak goreng bekas melalui tiga tahap. Yakni pembersihan minyak goreng bekas, pembuatan ekstraksi jarak pagar, dan pembuatan sabun antibakteri.

Ilyas Gistiana menjelaskan tahap pertama yang harus dilakukan membersihkan minyak goreng goreng dari sisa gorengan dengan menggunakan kertas saring. Sampel minyak ditambahkan adsorben sebanyak 7,5 persen berat minyak dan diaduk selama 30 menit dan didiamkan selama 72 jam. Minyak goreng disaring kembali untuk dipisahkan dari adsorben.

Tahap kedua yakni esktraksi, caranya cuci dan keringkan daun jarak di bawah sinar matahari, daun yang telah kering digiling hingga berbentuk serbuk. Serbuk sebanyak 500 gr direndam dalam etanol 95 persen.

"Sampel direndam selama 3x24 jam dan diaduk setiap 24 jam satu kali. Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan menggunakan vacuum rotary evaporator pada suhu 70oC dengan kecepatan 100 rpm," terangnya.

Langkah terakhir pembuatan sabun adalah minyak goreng sebanyak 60 gr dipanaskan pada suhu 40 derajat Celcius. Ditambahkan larutan NaOH 30% sebanyak 30 ml dan diaduk selama 20 menit. Adonan ditambahkan 10 ml gliserin, 1 ml minyak esensial, dan ekstrak daun jarak pagar dengan konsentrasi yang telah ditentukan dalam akuades 50 ml. Setelah siap adonan didinginkan dan dicetak.

3. Sabun bisa digunakan untuk cuci tangan

Mahasiswa UNY Sulap Minyak Goreng Bekas dan Daun Jarak Jadi Sabun   Sabun antibakteri besutan mahasiswa UNY. Dok: istimewa

Dari keteraangan Hafiizhoh Hanafia, sabun yang dihasilkan timnya termasuk jenis sabun padat sebagai sabun cuci tangan. Ekstrak daun jarak yang ditambahkan memberikan efek antibakteri sehingga sabun ini baik digunakan untuk menunjang kebersihan dan kesehatan.

“Kelayakan sabun diuji berdasarkan SNI 06-3532-1994 untuk mengetahui karakter fisik dan kimia sabun sehingga aman untuk digunakan," paparnya.

Berdasarkan hasil uji fitokimia, sabun antibakteri daun jarak pagar positif memiliki aktivitas anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus dan Escherichia coli.

"Senyawa aktif pada ekstrak daun jarak dapat  membentuk sebuah kompleks ireversibel dengan steroid dalam dinding sel. Kompleks yang terbentuk tersebut akan mengakibatkan rusaknya membran sel, sehingga bakteri tidak dapat tumbuh," jelasnya.

Baca Juga: Keren, Mahasiswa UNY Kembangkan Drone untuk Kurangi Polusi Udara

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya