Mahasiswa UNY Kembangkan Detektor Rambu Lalu Lintas Otomatis

Solusi untuk mengurangi pelanggaran lalu lintas

Sleman, IDN Times - Banyaknya pengguna jalan yang melanggar lalu lintas, membuat kondisi di jalan raya, terutama di kota-kota besar, jauh dari kata tertib. Salah satu pelanggaran yang kerap dilakukan adalah pelanggaran rambu-rambu lalu lintas seperti parkir di bawah rambu dilarang parkir serta berhenti di depan tanda larangan berhenti.

Melihat hal tersebut, sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang terdiri dari Hilmi Musthafa Albasyir  dari Prodi Pendidikan Teknik Elektronika, Ryan Julianto dari Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika, dan Silvia Ramadhani dari Prodi Teknik Elektronika membuat rancang bangun Automatic Traffic Sign Detector (ATSD) berbasis sensor Active RFID.

Baca Juga: Dosen UGM Kembangkan Penghitung Emisi Gas Rumah Kaca untuk Pertanian

1. Berfungsi kurangi pelanggaran rambu lalu lintas

Mahasiswa UNY Kembangkan Detektor Rambu Lalu Lintas OtomatisFoto: Humas UNY

Hilmi Musthafa Albasyir menjelaskan, ATSD ini berfungsi untuk mengurangi pelanggaran rambu lalu lintas akibat rambu yang tertutup pohon atau bendera, selain itu dapat memberi peringatan bagi pengendara mengenai rambu lalu lintas yang tertutup oleh pepohonan, baliho maupun vandalisme.

"Tujuan dibuat alat ini yakni untuk meminimalkan pelanggaran terhadap rambu lalu lintas serta menyadarkan para pengguna jalan akan pentingnya rambu lalu lintas," ungkapnya.

2. ATSD dirancang untuk difungsikan siang dan malam hari

Mahasiswa UNY Kembangkan Detektor Rambu Lalu Lintas OtomatisFoto Humas UNY

Ryan Julianto menjelaskan, untuk membuat detektor ini, bahan dan alat yang digunakan untuk membuat ATSD adalah laptop atau komputer, solder, internet, akrilik, printer 3D, NRF, Arduino, LCD TFT, dan GPS sensor.

Menurutnya, penggunaan bahan berupa akrilik dan printer 3D di pilih karena tahan terhadap panas dan hujan sehingga tidak mudah rusak, serta mudah dalam pembentukan desain.

“ATSD menggunakan sensor active RFID yang dirancang untuk difungsikan pada siang dan malam hari," katanya.

3. Jarak efektif yang digunakan sejauh 7 meter

Mahasiswa UNY Kembangkan Detektor Rambu Lalu Lintas OtomatisFoto Humas UNY

Ryan menerangkan, dari hasil uji coba yang dilakukan, menunjukkan jarak efektif yang digunakan sejauh 7 meter sebelum rambu, dan 7 meter sesudah rambu. Oleh karena itu, pada jarak kurang lebih 6 meter, rambu mulai terdeteksi dan layar pada LCD berganti menjadi menampilkan rambu yang terdeteksi.

"Pada jarak 3 meter sebelum rambu, LCD masih menampilkan rambu yang terdeteksi dikarenakan pada jarak ini masih merupakan jarak efektif yang diatur oleh transmitter ATSD. Sama halnya dengan jarak 0 meter atau tepat pada rambu yang terdeteksi maupun setelah kendaraan yang terpasang scanner ATSD melewati rambu tersebu selama masih dalam jarak efektif yang diatur, " ungkapnya

Menurutnya, ketika kendaraan yang terpasang scanner ATSD melewati 11 meter dari rambu, maka scanner ATSD tidak mendeteksi adanya rambu dan akan berhenti menampilkan rambu.

Ryan berharap, alat ATSD ke depan dapat menjadi solusi untuk mengurangi pelanggaran rambu lalu lintas sekaligus mengedukasi masyarakat dengan menampilkannya pada speedometer kendaraan.

Baca Juga: Mahasiswa UNY Temukan Obat Luka dari Ekstrak Kopi Robusta

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya