Mahasiswa UGM Ciptakan Inovasi untuk Pengendalian Hama Terpadu 

Hasil karya mahasiswa UGM dinamakan BIAMON

Sleman, IDN Times - Tim mahasiswa Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan inovasi untuk mengendalikan hama.

Inovasi itu diberi nama BIAMON, yang merupakan Sistem Monitoring Bioakustik Berbasis Microcomputer Terintegrasi dengan Cloud untuk Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dalam Produksi Pertanian.

Inovasi yang diciptakan oleh Sumardo Purba, Andi Telaumbanua, dan Jaromasen Damanik Sumardo Purba (TPB 2016), Jaromansen Damanik, dan Andi Telaumbanua di bawah bimbingan Dr. Andri Prima Nugroho ini dinilai relevan dan dapat diterapkan untuk mendukung pengembangan teknologi di bidang pertanian sekaligus mendukung revolusi industri 4.0.

Baca Juga: Olah Kotoran Kambing, Mahasiswa UGM Raih Juara Lomba Karya Ilmiah     

1. Sebuah sistem monitoring sinyal akustik

Mahasiswa UGM Ciptakan Inovasi untuk Pengendalian Hama Terpadu ugm.ac.id

Sumardo menjelaskan prototip besutan timnya ini merupakan sebuah sistem monitoring sinyal akustik dari suara hewan. Dalam pengembangan nantinya dapat dimanfaatkan sebagai indikator dalam pengamatan perilaku hama guna menerapkan konsep pengendalian hama terpadu.

“Sinyal suara hewan memiliki frekuensi yang khas dalam merespons perubahan kondisi lingkungannya, hal inilah yang menjadi ide dalam pengembangan peralatan ini,” ungkapnya pada Kamis (9/7/2020).

2. Cara kerja sistem

Mahasiswa UGM Ciptakan Inovasi untuk Pengendalian Hama Terpadu (Humas UGM)

Sumardo menjelaskan sistem kerja temuannya itu. Sistem ini mendeteksi sinyal akustik suara hewan di lingkungan budi daya pertanian luar ruangan. Sinyal tersebut nantinya ditangkap dengan mikrofon yang terhubung dengan mikro komputer yang diprogram untuk mengelola periode sampling, penyimpanan, dan pengiriman data dari media penyimpanan lokal ke Cloud melalui jaringan Internet. Selanjutnya, data sinyal suara dapat tersimpan dan terorganisasi di Cloud untuk memudahkan pengelolaan dan pengolahan lebih lanjut.

“Sistem ini telah di uji cobakan untuk pengamatan sinyal akustik suara Tonggeret (Dundubia manifera) dan Jangkrik (Gryllus assimilis) yang banyak ditemui pada lahan budidaya tanaman produksi pertanian,” katanya.

3. Ke depan sistem akan terus dikembangkan

Mahasiswa UGM Ciptakan Inovasi untuk Pengendalian Hama Terpadu Humas UGM

Menurut Prima Nugroho, ke depan sistem ini akan dikembangkan dengan melakukan karakterisasi dan identifikasi perilaku sinyal akustik terhadap realita hama penyakit yang ada di lapangan. Sistem ini sebelumnya dikembangkan di Smart Agriculture Research Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM bekerja sama dengan Bio-Acoustic Resarch UGM.

“Kolaborasi dan kerja sama multidisplin di Bio-Acoustics Research UGM yang saat ini melibatkan peneliti dari Fakultas Biologi, Pertanian, Teknologi Pertanian, dan Teknik Fisika akan terus dikembangkan” katanya.

Prima menjelaskan, sistem ini sendiri telah menghantarkan tim mahasiswa UGM meraih juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Agritech Exhibition 2020 yang diselenggarakan oleh Universitas Hasanuddin. Tim ini berhasil menyabet gelar juara usai menyisihkan beragam karya tulis ilmiah dan prototipe dari berbagai tim perguruan tinggi di Indonesia.

Baca Juga: BPPTKG Sebut Merapi Mengalami Deformasi 0,5 Cm Per Hari 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya