Antisipasi La Nina, Ini Persiapan Petani di Kalasan Sleman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Untuk mengantisipasi curah hujan yang tinggi akibat La Nina, para petani di Kalasan, Sleman, telah menyiapkan sejumlah antisipasi. Ketua Forum Petani Kalasan, Janu Riyanto, menjelaskan, selain memilih tanaman yang lebih aman terhadap hujan, para petani juga sudah mulai melakukan pembenahan saluran irigasi.
Baca Juga: Fenomena La Nina, Harga Cabai Lahan Pasir di Bantul Meroket
1. Pilih tanaman yang lebih aman
Janu menjelaskan, untuk tanaman sendiri para petani banyak yang memilih untuk menanam tanaman yang aman terhadap curah hujan tinggi. Salah satunya adalah padi. Saat ini kurang lebih ada 1.000 hektare lahan yang sudah ditanami padi di Kalasan.
"Kalau padi aman. (Lahan yang ditanami) tanaman padi 1000 hektare," ungkapnya pada Jumat (5/11/2021).
2. Hanya 50 hektare lahan yang ditanami cabai
Selain padi, saat ini juga ada sekitar 50 hektare lahan di Kalasan yang ditanami cabai. Untuk cabai sendiri, menurut Janu membutuhkan pengamanan yang lebih dan perlakuan khusus. Terutama saat curah hujan tinggi.
"Kendala pada tanaman cabai di musim penghujan adalah meningkatnya serangan OPT (organisme pengganggu tumbuhan) juga meningkatnya serangan jamur, baik fusarium maupun antraknosa, yang bisa menurunkan produksi," terangnya.
3. Sudah mulai lakukan pembenahan dan pembersihan irigasi
Menurut Janu, yang tidak kalah penting disiapkan untuk mengahadapi curah hujan tinggi akibat La Nina adalah saluran irigasi. Untuk itu, pihaknya sudah melakukan pembenahan maupun pembersihan saluran irigasi. Salah satunya yakni di Selokan Mataram.
"Pembersihan selokan Mataram sudah sampai Kalasan agar tidak ada limpahan air yang berlebih," paparnya.