Klaster Ponpes, Dinkes Sleman Tracing Hampir Seribu Orang

Sebanyak 700 orang di-rapid test, dan 220 lainnya di-swab

Sleman, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman terus melakukan tracing terhadap klaster pondok pesantren (ponpes) yang ada di Kapanewon Nganglik.

Kepala Dinkes Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, tracing sendiri sudah dilakukan kepada ratusan orang, dengan rincian kurang lebih 700 orang sudah menjalani rapid test dan 220 lainnya sudah menjalani uji swab.

Baca Juga: Ada Klaster Perkantoran Baru di Sleman, Puluhan Dinyatakan Positif

1. Total 135 kasus positif ditemukan

Klaster Ponpes, Dinkes Sleman Tracing Hampir Seribu OrangPixabay/PIRO4D

Joko mengatakan, dari hasil tracing tersebut, hingga kini sudah ditemukan sebanyak 135 kasus positif COVID-19. Menurut Joko, data tersebut belum bisa dikatakan finis lantaran masih ada kemungkinan penambahan kasus positif.

"Kemarin ada penambahan lagi 23 kasus, dari yang sebelumnya 112. Berarti sekarang ada 135. Tapi kami tidak bisa menyatakan data itu finis ya, karena mungkin nanti siang bisa diumumkan lagi masih ada positif," ungkapnya pada Senin (12/10/2020).

2. Di ponpes lain, kasus dianggap selesai

Klaster Ponpes, Dinkes Sleman Tracing Hampir Seribu OrangIlustrasi Tes Usap/PCR Test (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Joko mengatakan, untuk kasus COVID-19 di ponpes lain yang juga ada di wilayah Ngaglik sudah dianggap selesai. Sementara itu, untuk kasus COVID-19 ponpes di wilayah Prambanan ditemukan ada 17 kasus positif.

"Kalau yang di Prambanan ada 17. (Ponpes lain di Ngaglik) nah kalau itu cuma 1 dan kami anggap selesai, karena itu tidak ada penambahan," terangnya.

3. Sebanyak 20 persen kasus tanpa gejala

Klaster Ponpes, Dinkes Sleman Tracing Hampir Seribu OrangIlustrasi COVID-19 (IDN Times/Sukma Shakti)

Joko mengatakan, untuk kasus positif di ponpes sendiri sangatlah bervariasi. Ada yang pasien simtomatik ringan seperti batuk, pilek dan anosmia, ada pula yang asimtomatik. Diperkirakan untuk yang tanpa gejala ada sekitar 20 persen.

"Kalau khusus pesantren karena kami mulai dari gejala ringan di sana itu, sebagian besar bergejala ringan. Hanya dari hasil tracing kami ya sekitar 20 persen hasilnya tanpa gejala. Tapi tetap kami tracing, karena kontak erat," paparnya.

Baca Juga: Buntut Kasus COVID Ponpes, Dinkes Sleman Lakukan Pengawasan Berjenjang

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya