Klaster Pasar Cebongan Tambah 8, Kasus COVID di Sleman Naik 32 Orang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sleman kembali mengalami peningkatan pada Sabtu (18/9/2020), yakni sebanyak 32 kasus.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman, Shavitri Nurmaladewi mengungkapkan penambahan kasus tersebut berasal dari klaster Pasar Cebongan, tenaga medis, pekerja maupun hasil penelusuran kontak erat kasus positif.
1. Klaster Pasar Cebongan bertambah 7 hingga 8 orang
Shavitri memaparkan total penembahan 32 kasus tersebut, 7 hingga 8 kasus di antaranya merupakan hasil tracing dari Pasar Cebongan. Kebanyakan didominasi oleh anggota keluarga yang tertular kasus awal di Pasar Cebongan.
"Dari yang diumumkan hari ini, terdapat 7 hingga 8 kelanjutan dari Pasar Cebongan," ungkapnya pada Sabtu (18/9/2020).
Baca Juga: Penambahan Pasien Positif COVID-19 di DIY Catat Rekor Baru
2. Tracing keluarga klaster Pasar Cebongan terus dilakukan
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo mengatakan kasus Pasar Cebongan disebut sebagai klaster, dikarenakan sudah menular ke generasi ke tiga.
"Kalau pertimbangan secara epidemiologis, memang itu termasuk klaster. Karena sumber awal tidak diketahui, tapi kemudian menularkan dan menularkan yang lain," terangnya.
3. Penularan didominasi ke keluarga
Saat ini sebagian besar klaster Pasar Cebongan didominasi penularan kepada anggota keluarga. Untuk itu pihaknya terus melakukan tracing kepada keluarga pedagang yang positif maupun yang sempat kontak.
"Sebagian besar yang tertular adalah keluarga dari dua orang kasus awal, tapi kemungkinan kontak dengan pedagang yang lain juga kami tracingnya," paparnya.
Baca Juga: 19 Orang Dinyatakan Positif COVID-19, Pasar Cebongan Tutup 3 Hari