Kemampuan Sensitivitas GeNose Terus Ditingkatkan untuk Deteksi COVID 

Sensivitas ditingkatkan pada perokok sebelum lakukan tes  

Sleman, IDN Times - Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) terus mengembangkan alat deteksi COVID-19 melalui embusan napas GeNose C19. Ketua Tim Peneliti sekaligus penemu GeNose C19, Prof. Kuwat Triyana menjelaskan saat ini GeNose C19 terus dikembangkan, baik dari sisi artificial intelligence (kecerdasan buatan) maupun prosedur operasi standar penggunaan alatnya.

1. Tim tambahkan kemampuan sensitivitas GeNose

Kemampuan Sensitivitas GeNose Terus Ditingkatkan untuk Deteksi COVID Alat GeNose C19 buatan Universitas Gadjah Mada (Website/https://www.ristekbrin.go.id)

Menurut Kuwat tim peneliti GeNose saat ini tengah berusaha mengembangkan akurasi GeNose C19 dengan menambah kemampuan sensitivitas. Menurutnya, pihaknya tengah berfokus pada aspek kontaminasi yang dapat menyebabkan sensitivitas GeNose C19 terganggu, misalnya karena seseorang merokok sebelum tes.

“Kami mencoba memastikan alat kami setiap saat, juga meningkatkan kecerdasan buatan GeNose C19 dengan memperbarui sampel setiap hari,” ungkapnya pada Jumat (26/2/2021).

Baca Juga: Mulai 1 April 2021, Tes GeNose akan Dipakai di Bandara

2. Secara teknologi dan teknik, mesin GeNose C19 telah mapan

Kemampuan Sensitivitas GeNose Terus Ditingkatkan untuk Deteksi COVID GeNose buatan UGM. Dok: Humas UGM

Penemu GeNose C19 lainnya Dian K Nurputra menjelaskan jika secara teknologi dan teknik, mesin GeNose C19 telah mapan. Meski demikian, pihaknya masih terus menyempurnakan kecerdasan buatan yang menjadi otak dari alat screening COVID-19 ini.

“Penggunaan GeNose C19 di stasiun dan bandara akan menghimpun data-data baru bagi pengembangan kecerdasan buatan yang semakin akurat," katanya.

3. GeNose berbeda dari teknologi serupa di negara lain

Kemampuan Sensitivitas GeNose Terus Ditingkatkan untuk Deteksi COVID Alat GeNose C19 buatan Universitas Gadjah Mada (Website/https://www.ristekbrin.go.id)

Dian menambahkan GeNose berbeda dari teknologi serupa yang berasal dari negara lain. Menurutnya, GeNose C19 mendayagunakan sistem semburan pada kantong napas yang tidak tersambung langsung dengan mesin.

“Saat kantong napas disambungkan ke mesin, proses hisapan dengan aliran udara yang stabil ke dalam mesin akan membuat pembacaan sensor lebih akurat,” ujarnya.

Baca Juga: GeNose Akan Dikembangkan, Tim Peneliti Janji Makin Mudah Digunakan 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya