Hebat, 2 Kecamatan di Sleman Ini Masih Nihil Kasus Positif COVID-19

Ada pula beberapa kecamatan yang berstatus merah

Sleman, IDN Times - Hingga hari ini, ada dua kecamatan di Kabupaten Sleman yang masih berstatus zona hijau. Di wilayah itu belum ditemukan sama sekali kasus positif COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan, kedua kecamatan yang nihil kasus positif tersebut meliputi Kecamatan Prambanan dan Kecamatan Cangkringan.

Baca Juga: 710 Pedagang Pasar di Sleman Jalani Rapid Test, 24 Reaktif

1. Seluruh desa dan dusun belum pernah ada kasus positif COVID-19

Hebat, 2 Kecamatan di Sleman Ini Masih Nihil Kasus Positif COVID-19Pengunjung Indogrosir menjalani rapid test putaran kedua di GOR Pangukan. IDN Times/Siti Umaiyah

Joko memaparkan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan oleh Dinkes Sleman, diketahui jika kedua kecamatan tersebut masih berstatus hijau. Di mana dari seluruh desa maupun dusun yang ada, belum pernah ditemukan kasus positif COVID-19.

"Prambanan dan Cangkringan, itu seluruh desa, seluruh dusun belum pernah ditemukan positif. Tapi protokol kesehatan tetap harus diterapkan," ungkapnya pada Selasa (9/6).

2. Beberapa kecamatan berstatus merah

Hebat, 2 Kecamatan di Sleman Ini Masih Nihil Kasus Positif COVID-19Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Joko, ada beberapa kecamatan di Kabupaten Sleman yang juga berstatus merah. Kecamatan tersebut meliputi Gamping, Depok, Mlati dan Ngemplak. Menurut Joko, status merah tersebut dikarenakan adanya transmisi lokal di satu desa maupun dusun.

"Tapi di kecamatan merah tadi sebenarnya hanya karena satu desa ada transmisi lokal. Gamping ada dua desa, Balecatur sama Banyuraden. Ngemplak hanya Wedomartani. Depok hanya Caturtunggal. Mlati di Tirtoadi dan Tlogoadi," terangnya.

3. Pemetaan untuk monitoring dan pertimbangan aktivitas warga

Hebat, 2 Kecamatan di Sleman Ini Masih Nihil Kasus Positif COVID-19Ilustrasi Karantina wilayah di Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. Dokumentasi warga

Menurut Joko, warna yang diberikan di suatu kecamatan, merupakan salah satu gambaran kasus COVID-19 di wilayah yang bersangkutan.

Jika merah, berarti masih ada transmisi lokal. Warga oranye, menggambarkan masih ada kasus positif aktif. Warga kuning sebagai gambaran sempat ada riwayat kasus positif meskipun sudah tidak aktif dan sembuh. Sedangkan untuk warga hijau menggambarkan selama pandemik ini belum pernah ditemukan kasus positif.

Joko menjelaskan, pihaknya dari awal sudah melakukan pemetaan wilayah guna untuk monitoring. Selain monitoring, pemetaan juga bisa digunakan sebagai dasar pertimbangan pembatasan aktivitas di masyarakat.

"Sebenarnya puskesmas punya peta sampai ke padukuhan. Kalau padukuhan merah, kalau bisa jangan dibuka dulu. Kemudian kalau oranye dibuka tapi untuk warga sekitar. Kalau kuning bisa lebih luas lagi," pungkasnya.

Baca Juga: Selain Mal, Pemkab Sleman Juga Atur Jam Operasional Salon dan Gamenet

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya