Harga Cabai Rawit di Sleman Turun, Petani Keluhkan Serangan Hama 

Harga cabai di Sleman saat ini Rp98 ribu per kilogram 

Sleman, IDN Times - Sempat menembus harga Rp110 ribu per kilogram, harga cabai rawit di Kabupaten Sleman pada Senin (8/3/2021) mengalami sedikit penurunan. Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sleman Nia Astuti menjelaskan harga cabai saat ini berada di angka Rp98.286. Turun Rp2 ribu per kilogram, pihaknya belum bisa memastikan harga akan terus mengalami penurunan.

"Saya yakin harganya masih fluktuatif," ungkapnya pada Selasa (9/3/2021).

Baca Juga: Bertabur Pemain Baru, PSS Sleman Datangkan Pemain Belakang Serbia 

1. Belum bisa diprediksi kapan harga akan turun

Harga Cabai Rawit di Sleman Turun, Petani Keluhkan Serangan Hama Ilustrasi Cabai Rawit (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Nia menjelaskan tingginya harga cabai disebabkan curah hujan di sejumlah daerah terpantau masih tinggi. Ditambah  Hal banyaknya tanaman yang terkena antraknosa atau patek. Oleh karena itu pihaknya belum bisa memastikan kapan harga cabai akan kembali stabil.

"Kami belum bisa memprediksi kapan akan turun. Curah hujan juga masih tinggi," katanya.

2. Di tingkat petani harga masih di atas Rp85 ribu

Harga Cabai Rawit di Sleman Turun, Petani Keluhkan Serangan Hama parenting orami

Ketua Forum Petani Kalasan, Janu Riyanto menyebutkan saat ini harga cabai di tingkat petani masih di kisaran harga Rp85 ribu -  Rp90 ribu. Dia mengungkapkan tingginya harga cabai ini lantaran banyak tanaman yang terkena hama.

"Dari petani di pasar lelang cabai Sleman kisaran Rp85 ribu dan rawit ori Rp90 ribu per kilogram. Dikarenakan adanya serangan penyakit seperti fusarium dan patek," terangnya.

3. Lakukan beberapa hal untuk atasi penyakit

Harga Cabai Rawit di Sleman Turun, Petani Keluhkan Serangan Hama Ilustrasi Cabai Rawit (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Janu menerangkan untuk mengatasi permasalahan hama, para petani sudah melakukan beberapa hal. Mulai dari pemupukan hingga penyemprotan. Berkenaan dengan masa panen, Janu menjelaskan rata-rata para petani melakukan panen cabai rawit lima hari sekali.

"Merawat dengan pemupukan dan penyemprotan fungisida dan hormon," paparnya.

Baca Juga: Kerumunan Pelayat dan Pernikahan Sebabkan Kasus COVID di Sleman Naik 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya