Harga Bawang Putih Mahal, Sleman Siap Impor dari Tiga Negara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Harga bawang putih di Kabupaten Sleman mengalami kenaikan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir. Kenaikan yang terjadi pada komoditi mencapai 85%.
Berkaitan dengan kenaikan tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman segera melakukan koordinasi dengan provinsi untuk mengatasi permasalahan hal tersebut.
Baca Juga: Imbas Virus Corona, Waspada Lonjakan Harga Bawang Putih Impor
1. Harga di pasar tradisional mencapai Rp70 ribu
Mae Rusmi, Kepala Disperindag Sleman menyebutkan, berdasarkan pantauan di lapangan yang dilakukan tim Disperindag Jumat (7/2) lalu di enam pasar tradisional, ditemukan kenaikan harga mencapai harga Rp70 ribu per kilogram.
"Kita pantauan di enam pasar, yakni Prambanan, Godean, Sleman, Gamping, Pakem, Tempel. Kalau untuk stok masih aman sampai sekarang. Hanya, kebutuhan bawang putih memang tinggi untuk Kabupaten Sleman," ungkapnya pada Selasa (11/2).
Diduga kenaikan ini karena bawang putih yang ada di Kabupaten Sleman berasal dari Tiongkok.
2. Jika dibiarkan diprediksi pada bulan Maret, Sleman alami kelangkaan bawang putih
Menurut Mae, jika kenaikan dibiarkan terjadi, maka pada Maret mendatang diprediksi bawang akan mengalami kelangkaan. Untuk itu, pihaknya berencana melakukan impor dari Mesir, Irlandia dan Vietnam.
"Kemarin sudah ke lokasi, dan koordinasi dengan provinsi masih cukup stoknya. Kelangkaan kemungkinan akhir Maret. Rencananya akan mengimpor dari beberapa negara dan tidak mengambil bawang putih dari Tiongkok," katanya.
3. Dari distributor bawang putih ada di harga 40 ribu
Sementara itu, Kardimin, distributor bawang putih dari Dusun Jambon, Trihanggo, Sleman mengaku saat ini bawang putih dihargai Rp40 ribu per kilo. Menurutnya harga ini sudah mengalami penurunan setelah sebelumnya mengalami kenaikan mencapai Rp47 ribu per kiogram.
"Dari Sabtu sore sudah mulai turun. Tapi ini juga masih nunggu lagi harganya. Saya ngambil dari Magelang, kalau kosong ambil dari Semarang. Seminggu rata-rata 4 ton dijual. Sekarang masih aman stoknya," jelasnya.
Baca Juga: Terkait Wabah Corona, Kemlu Keluarkan Travel Advisory ke Singapura