Dukung Pembelajaran Daring, Disdik Sleman Luncurkan Sembada Belajar

Agar siswa lebih mudah saat belajar di rumah

Sleman, IDN Times - Untuk mendukung proses pembelajaran daring bagi siswa Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sleman, Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman meluncurkan kanal YouTube Sembada Belajar, Rabu (19/8/2020).

Plt Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Arif Haryono memaparkan, dalam kanal tersebut, saat ini sudah berisikan 27 video dengan tema dan model berbeda.

Baca Juga: PGRI Sleman Dukung Pembelajaran Tatap Muka di Zona Kuning dan Hijau

1. Video sesuai dengan kurikulum 2013

Dukung Pembelajaran Daring, Disdik Sleman Luncurkan Sembada BelajarPlt Kepala Disdik Sleman, Arif Haryono. IDN Times/Siti Umaiyah

Menurut Arif, kanal YouTube ini dibuat dengan tujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran daring. Hal ini dikarenakan, pembelajaran daring yang telah dilakukan sejak 23 Maret 2020 lalu dilakukan tanpa adanya persiapan yang matang.

Untuk 27 video yang akan diunggah sendiri sudah sesuai dengan kurikulum 2013, yang mencakup tiga mata pelajaran meliputi matematika, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), serta agama.

"Yang mana di dalamnya akan ada tema-tema yang mengandung mata pelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PPKn dan seni,” ungkapnya pada Rabu (19/8/2020).

2. Guru bisa perkaya materi pembelajaran

Dukung Pembelajaran Daring, Disdik Sleman Luncurkan Sembada BelajarPeluncuran Kanal YouTube Sembada Belajar. Dok: istimewa

Menurut Arif, ke depan pihaknya akan terus menambah jumlah video dengan tema yang diperuntukkan untuk siswa tingkat SMP. Dia menjelaskan, meskipun sudah ada kanal YouTube Sembada Belajar, namun setiap guru diharapkan bisa memperkaya materi pembelajaran dan tidak terpaku hanya pada video di Sembada Belajar.

"Jika guru masih perlu menambahkan materi yang tidak tersampaikan di video, tidak apa-apa,” terangnya.

3. Disdik mulai susun jadwal pembelajaran

Dukung Pembelajaran Daring, Disdik Sleman Luncurkan Sembada BelajarPlt Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Arif Haryono. IDN Times/Siti Umaiyah

Untuk membuat pembelajaran daring efektif, saat ini pihaknya sudah mulai menyusun jadwal pembelajaran usai masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Arif menjelaskan, satu harinya, pembelajaran minimal dilakukan selama empat jam.

“Ini menghindari agar sekolah membatasi pembelajaran seperti tatap muka karena anak-anak bisa jenuh," tuturnya.

Baca Juga: Disdik Sleman Masih Belum Akan Buka Pembelajaran Tatap Muka

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya