Dosen UPN Veteran Yogyakarta Meninggal Dunia Akibat COVID-19

Pasien memiliki penyakit penyerta diabetes dan hipertensi

Sleman, IDN Times - Salah satu dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY) meninggal dunia karena positif COVID-19, Selasa (13/10/2020). Saat dikonfirmasi Humas UPNVY, Marcus Kusnardijanto membenarkan hal tersebut.

"Iya menurut info begitu. Kita gak ngerti hanya dapat info dari Gugus COVID-19 RSA UGM hubungi ke Satgas COVID-19 UPN. Hanya klarifikasi apakah yang bersangkutan pegawai UPN," ungkapnya pada Rabu (14/10/2020).

1. Langsung dimakamkan dengan protokol COVID-19

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Meninggal Dunia Akibat COVID-19Ilustrasi swab test. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Marcus menjelaskan yang bersangkutan diketahui meninggal dunia pada usia 50 tahun pada Selasa (13/10/2020) sore pukul 16.30 WIB dan langsung dimakamkan malam harinya. 

"Langsung dimakamkan malam harinya dengan protokol COVID-19. Beliau meninggal 16.30 WIB meninggal kemudian antara jam 9 malam dimakamkan dengan pengamanan khusus COVID-19 di Prambanan," terangnya.

Baca Juga: [UPDATE] Jumlah COVID-19 di Jogja Melonjak 38 Kasus 

2. Mempunyai penyakit penyerta

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Meninggal Dunia Akibat COVID-19Ilustrasi Ruang Isolasi (IDN Times/Sunariyah)

Menurut Marcus yang bersangkutan diketahui memiliki penyakit penyerta dan harus diberikan ventilator saat perawatan. 

"Terkonfirmasi COVID-19 kami gak tahu kapan, namun di hari Senin sore kami dapat berita almarhum pasang ventilator. Riwayat dari awal hipertensi dan diabetes dan masuk ICU tapi juga tidak tahu kapan," katanya.

3. Lakukan sterilisasi di fakultas

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Meninggal Dunia Akibat COVID-19Pixabay/PIRO4D

Marcus mengatakan setelah mendapatkan informasi dari RSA UGM tentang satu pegawainya yang positif, pihaknya langsung melakukan sterilisasi fakultas. Pihaknya juga melakukan tracing ke orang-orang yang sempat bertemu.

"Tentunya yang bertemu dengan beliau di jurusan dan beberapa orang yang tanggal 6 Oktober 2020 yang melayat di rumah duka," paparnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Psikiater UGM Minta Waspadai Persoalan Kesehatan Mental Saat Pandemik 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya