Dinkes Pastikan Varian Omicron Belum Terdeteksi di Sleman

Prokes dan vaksinasi jangan sampai kendur

Sleman, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman memastikan hingga saat ini virus COVID-19 varian Omicron belum terdeteksi di wilayahnya. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati, mengungkapkan dari data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, varian ini memang belum ditemukan di Kabupaten Sleman.

"Dari data di Sleman sampai saat ini belum ada data Omicron di Sleman," ungkapnya pada Rabu (13/1/2022).

Baca Juga: Selama Pandemik COVID-19, Muncul 36 Ribu UMKM Baru di Sleman

1. Kewaspadaan harus tetap ditingkatkan

Dinkes Pastikan Varian Omicron Belum Terdeteksi di SlemanIlustrasi memakaikan masker pada anak (Pexels/Ketut Subiyanto)

Meskipun varian ini belum terdeteksi di Kabupaten Sleman, namun pihaknya meminta masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Hal ini lantaran saat ini varian Omicron telah banyak terdeteksi di Jakarta. Selain itu varian ini juga menyebar dengan begitu cepat.

"Tetapi tidak boleh menganggap enteng juga terhadap Omicron, apalagi yang belum tervaksinasi. Karena Omicron bisa menyerang orang yang sudah divaksinasi lengkap. Ini yang harus menjadi kewaspadaan kita semua," terangnya.

2. Meski sudah divaksinasi harus jalankan prokes dengan ketat

Dinkes Pastikan Varian Omicron Belum Terdeteksi di SlemanIlustrasi antrean untuk mengikuti vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Yuli pun mewanti-wanti kepada seluruh warga Sleman, meskipun sudah divaksinasi lengkap, protokol kesehatan harus tetap dijalankan dengan ketat. Selain itu, asupan gizi untuk meningkatkan imunitas harus tetap dijaga.

"Prokes meskipun sudah divaksinasi tetap harus berjalan dengan ketat, di mana pun dan kapanpun. Bukan berarti sekarang sudah divaksinasi terus dapat omicron kita bisa leluasa," terangnya.

3. Gencarkan vaksinasi anak dan booster

Dinkes Pastikan Varian Omicron Belum Terdeteksi di SlemanIlustrasi vaksinasi COVID-19 pada anak. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Menurut Yuli, sebagai salah satu upaya mencegah kembali meningkatnya kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman, pihaknya tengah mengencarkan vaksinasi anak usia 6-11 tahun maupun pemberian vaksinasi booster.

Untuk program vaksinasi anak sendiri, untuk dosis 1 direncanakan akan selesai pada akhir Januari. Sedangkan untuk dosis kedua, akan selesai pada Bulan Februari. Untuk vaksinasi booster, hari ini telah dilaunching dengan menyasar 600 lansia, yang merupakan kelompok rentan.

"Kenapa lansia, karena mereka memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19, sehingga seandainya nanti terpapar dan sudah vaksin maka risikonya rendah," terangnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama mengatakan, meskipun saat ini kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman tergolong rendah, namun pihaknya masih menyiagakan 2 shelter untuk isolasi pasien COVID-19, serta meminta rumah sakit agar tetap menyiagakan 40 persen bed dari total kapasitas untuk parawatan pasien COVID-19.

"(Bed COVID-19) jangan dibongkar dulu. Sekat-sekatnya juga masih ada. Termasuk oksigen dan lainnya," katanya.

Baca Juga: Sekitar 31 Ribu Anak Usia 6-11 Tahun di Sleman Dapatkan Vaksin COVID

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya