Di Tengah Pandemik COVID-19, Imunisasi Anak Tak Boleh Diabaikan

Agar bayi tak rentan terpapar penyakit berbahaya

Sleman, IDN Times - Di tengah pandemik COVID-19, imunisasi atau pemberian vaksin terhadap bayi harus tetap dilakukan.

Dokter spesialis Anak RSA UGM, dr Fita Wirastuti, menjelaskan, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi diri dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Untuk itu, sebisa mungkin imunisasi harus dilakukan sesuai dengan jadwal.

Baca Juga: Puasa Bantu Minimalkan Terjadinya Stres, Ini Penjelasan Psikiater UGM 

1. Vaksin menekan risiko infeksi berbagai penyakit berbahaya

Di Tengah Pandemik COVID-19, Imunisasi Anak Tak Boleh DiabaikanANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww

Menurut Fita, pemberian vaksin dilakukan secara spesifik untuk mengatasi penyakit tertentu. Dia menjelaskan, jika vaksin bisa menekan risiko infeksi berbagai penyakit berbahaya dan mematikan, seperti TBC, difteri pertusis, polio, campak, rubela, cacar air, penumonia oleh HIB dan peneumokokus, hepatitis A, hepatitis B, tifoid, serta meningitis.

Fita menjelaskan, cara kerja vaksin pada prinsipnya memicu pertahanan tubuh dengan cara memaparkan bakteri atau virus yang sudah dilemahkan agar sistem pertahanan tubuh membentuk proteksi atau antibodi.

“Vaksinasi ini wajib diberikan untuk melindungi diri dan orang lain. Terlebih saat ini kita dengan mudah terhubung dengan negara-negara dunia, sementara banyak penyakit menular yang cepat menyebar dan menulari siapa saja,” ungkapnya pada Rabu (29/4).

Selain untuk proteksi diri, dengan imunisasi bisa melindungi orang lain. Cakupan imunisasi tinggi lebih dari 90 persen dapat membentuk kekebalan komunitas (herd immunity). Apabila cakupan imunisasi rendah atau di bawah 90 persen maka akan sulit terbentuk kekebalan kelompok yang bisa memberikan perlindungan bagi banyak orang.

2. Sebisa mungkin dilakukan sesuai jadwal

Di Tengah Pandemik COVID-19, Imunisasi Anak Tak Boleh DiabaikanANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww

Di tengah pandemik COVID-19, turut membuat orangtua merasa takut ketika akan membawa anaknya keluar rumah, termasuk ke rumah sakit atau layanan kesehatan untuk melakukan vaksinasi pada bayinya. Namun, jika hal tersebut berkaitan dengan pemberian vaksin kepada bayi, sebisa mungkin harus tetap dilakukan.

“Imunisasi dasar wajib tetap dikerjakan. Misal kondisinya memang tidak memungkinkan boleh ditunda maksimal 1 bulan, tapi sekali lagi sebisa mungkin dilakukan sesuai jadwal,” katanya.

3. Bisa membuat janji terlebih dahulu dengan pihak rumah sakit

Di Tengah Pandemik COVID-19, Imunisasi Anak Tak Boleh DiabaikanANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww

Untuk mengatasi ketakutan serta meminimalisir penularan COVID-19 kepada anak saat ingin melakukan vaksin, hal yang bisa dilakukan yakni dengan cara membuat janji terlebih dahulu dengan pihak rumah sakit. Dengan pengaturan waktu yang telah dijadwalkan diharapkan bisa memotong waktu tunggu saat di rumah sakit.

“Buat perjanjian supaya waktunya bisa pas dan tidak terlalu lama menunggu,” ujar Kepala Instalasi Rawat Inap RSA UGM ini.

Fita menjelaskan jika sakit dan layanan kesehatan saat ini telah membuat alur atau pemisahan ruangan bagi para pengunjungnya dengan pasien, termasuk yang akan menggunakan layanan imunisasi. Untuk itu, diharapkan para orangtua tidak perlu khawatir secara berlebihan ketika akan melakukan vaksin.

Baca Juga: Tingkatkan Keamanan, Wawali Kota Yogyakarta Minta Ronda Diaktifkan  

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya