Di Sleman, Hanya Ada 12 Armada Angdes yang Masih Beroperasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Dari sekian banyak Angkutan Pedesaan (Angdes) yang ada di Kabupaten Sleman, saat ini hanya tersisa 12 armada yang masih beroperasi. Semakin hilangnya Angdes tersebut ditengarai lantaran semakin banyaknya kendaraan pribadi dan ojek online.
Baca Juga: Dishub Sleman Tengah Upayakan Penyediaan Bus Sekolah Gratis
1. 12 Angdes hanya beroperasi di satu trayek
Marjana, Kabid Transportasi Dinas Perhubungan Sleman menjelaskan dari 12 armada Angdes yang tersisa hanya beroperasi di trayek D-6. Trayek D-6 sendiri meliputi Terminal Jombor - Jalan Magelang - Borobudur Plaza - Jetis - Bundaran UGM - Jalan Colombo - Jalan Affandi - Terminal Condongcatur - Ringroad - Maguwoharjo - Jalan Solo - Grogol - Berbah - Madurejo - Pasar Gendeng - Jalan Prambanan - Terminal Prambanan - PP.
"Angdes di Sleman kira-kira 12 kendaraan. Trayek sudah pada hilang. 12 kendaraan tersebut ada di sekitar Sleman Kota ada di trayek D-6," ungkapnya.
2. Angdes berkurang lantaran banyak kendaraan pribadi
Marjana mengatakan, semakin hilangnya Angdes di Kabupaten Sleman ditengarai karena semakin banyak dan mudahnya masyarakat memiliki kendaraan pribadi. Selain itu, adanya ojek online yang semakin marak juga turut berpengaruh.
"Masyarakat kan juga inginnya armada sampai ke pelosok-pelosok. Namun, kalau sampai pelosok angkutan juga mengaku tombok, kalah saingan dengan kendaraan pribadi dan ojek online. Kalau zaman saya di Maguwo sampai Pakem masih ada Angdes," terangnya.
3. Ingin tetap fasilitasi masyarakat, Dishub ajukan 28 unit bus
Marjana menerangkan, agar tetap bisa menfasilitasi masyarakat akan kebutuhan transportasi umum, saat ini pihaknya sedang melakukan pengajuan 28 armada bus selevel Trans Jogja. Nantinya bus tersebut akan dijadikan moda transportasi di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman, antara lain Godean, Ngemplak, Ngaglik.
Menurutnya, bagi pihak-pihak yang sebelumnya punya trayek di titik-titik yang sekarang mati, nantinya diharapkan bisa mengikuti lelang operator.
"Kami juga ada kajian, bus diperlukan di kecamatan-kecamatan tadi, memang terutama untuk anak-anak sekolah dengan konsep low dech yang diusung," katanya.
Baca Juga: Libur Nataru, Dishub Sleman Imbau Jeep Wisata Tidak Ugal-ugalan