Debat Publik Pilkada Sleman Putaran Pertama, JCW: Minim Ide

Cabup banyak mengulang pernyataan-pernyataannya

Sleman, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sleman telah menyelenggarakan debat publik bagi Calon Bupati Sleman 2020 pada Jumat (30/10/2020) lalu. Di dalam penyelenggaraan tersebut, ada beberapa hal yang menjadi sorotan Jogja Corruption Watch (JCW).

Baharuddin Kamba, aktivis JCW, mengungkapkan, salah satu hal yang menjadi sorotannya yakni suasana debat tidak berjalan alot, minim ide dan gagasan cenderung normatif.

"Pertanyaan yang dirumuskan oleh tim nampak standar, dan begitu pun jawaban serta penyampaian visi misi serta gagasan program dari masing-masing calon Bupati Sleman cenderung standar tentang reformasi birokrasi di bidang pelayanan publik," ungkapnya pada Minggu (1/11/2020).

Baca Juga: Dosen UGM: Gagasan Cabup Saat Debat Publik Perdana Masih Normatif

1. Pertanyaan dari tim penyusun harus lebih spesifik

Debat Publik Pilkada Sleman Putaran Pertama, JCW: Minim IdeDebat Publik Calon Bupati Sleman 2020. Dok: istimewa

Menurut JCW, agar gagasan yang disampaikan oleh para cabup bisa lebih komprehensif dan program yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, maka tim perumus materi yang ditunjuk oleh KPU sebaiknya lebih spesifik dan mendalam di dalam menyusun pertanyaan. Diharapkan, pada debat selanjutnya, pertanyaan yang diajukan bisa lebih spesifik.

"JCW berharap debat selanjutnya tim perumus yang ditunjuk oleh KPU Sleman lebih spesifik dan mendalam mengajukan pertanyaan, ide gagasan serta solusi yang ditawarkan dari masing-masing Calon Bupati maupun Wakil Bupati Sleman," terangnya.

2. Semua Cabup tawarkan transparansi pemerintahan

Debat Publik Pilkada Sleman Putaran Pertama, JCW: Minim IdeDebat Publik Calon Bupati Sleman 2020. Dok: istimewa

JCW sendiri juga mencatat jika semua cabup Sleman telah menawarkan gagasan untuk mewujudkan reformasi biroraksi tata pemerintahan yang bersih dengan melakukan transparansi, akuntabilitas dan partisipasi publik. Selanjutnya, dua cabup Sleman yakni Sri Muslimatun dan Kustini Sri Purnomo sama-sama memamerkan sejumlah penghargaan dan prestasi yang dirahi oleh pemerintah Kabupaten Sleman selama lima tahun.

Sementara itu, untuk Danang Wicaksono Sulistyo menyampaikan terkait dengan kinerja ASN selama masa pandemik COVID-19 termasuk tenaga kesehatan yakni pelayanan publik tetap harus dilaksanakan, menerapkan protokol kesehatan dan mengurangi penggunaan AC maupun lift.

"Sementara cabup Sleman Kustini Sri Purnomo mengaku sudah mengunjungi seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Sleman," katanya.

3. Sesi ketiga, cabup sempat beberapa kali baca catatan

Debat Publik Pilkada Sleman Putaran Pertama, JCW: Minim IdeDebat Publik Calon Bupati Sleman 2020. Dok: istimewa

Hal lain yang dicatat oleh JCW yakni pada sesi ketiga, Sri Muslimatun sempat beberapa kali terlihat membaca catatan dan sempat salah ucap. Sedangkan pada sesi kelima, yakni tanya jawab, masing-masing cabup nampak lebih banyak mengulang apa yang sudah disampaikan sebelumnya.

"(Cabup banyak mengulang) yakni soal transparansi, akuntabilitas, partisipasi birokrasi yang bersih dan kompeten, responsif, profesional, pelayanan berbasis teknologi, smart regency, SDM unggul untuk berinovasi, penanggulangan soal kemiskinan, dan pelayanan prima," paparnya.

Baca Juga: Debat Publik Pilkada Sleman Putaran I, Ini Visi Tiap Calon Bupati

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya