Cuaca Ekstrem 20 Persen Tanaman Padi dan Cabai di Kalasan Kena Jamur

Petani harus mengeluarkan dana tambahan untuk membasmi jamur

Sleman, IDN Times - Cuaca ekstrem menyebabkan tanaman padi dan cabai petani di Kalasan ditumbuhi jamur. Ketua Forum Petani Kalasan Janu Riyanto menjelaskan munculnya jamur menyebabkan petani harus rela menambah modal untuk mengatasinya.  

"Saat ini petani harus menambah modal bertani karena cuaca ekstrem yang akhirnya menimbulkan efek jamur dan hama," ungkapnya pada Sabtu (20/2/2021).

1. 20 persen tanaman terkena jamur

Cuaca Ekstrem 20 Persen Tanaman Padi dan Cabai di Kalasan Kena JamurIDN Times/Muhamad Iqbal

Janu menyebutkan saat ini terdapat 20 persen tanaman yang terkena jamur di Kalasan. Menurutnya diperlukan penanganan yang cepat karena  jamur ini sangat mudah untuk perkembangan di musim hujan. 

"Setiap musim hujan jamur pasti banyak. Saat ini karena masih banyak tanaman baru tanam belum begitu nampak namun rata normal 20 persen terkena jamur," katanya.

Baca Juga: 2.500 Pedagang Pasar Tradisional Sleman Divaksinasi COVID Tahap 2  

2. Lahan seluas 1000 meter membutuhkan tambahan dana Rp100 ribu

Cuaca Ekstrem 20 Persen Tanaman Padi dan Cabai di Kalasan Kena JamurTanaman padi petani Kalasan kena jamur. Dok:istimewa

Menurut Janu biaya tambahan yang dikeluarkan petani untuk mengatasi jamur ini cukup mahal. Untuk  lahan seluas 1000 meter dibutuhkan dana sekitar Rp100 ribu. ."Ya tergantung obat yang di pakai, rata-rata per 1000 meter membutuhkan dana Rp100 ribu," terangnya.

3. Beberapa hal dilakukan petani untuk atasi jamur

Cuaca Ekstrem 20 Persen Tanaman Padi dan Cabai di Kalasan Kena JamurIlustrasi petani menanam padi di area persawahan. ANTARA FOTO/Arnas Padda

Cara petani mengatasi dan mencegah munculnya jamur di musim hujan ini dengan beberapa cara. Di antaranya menyemprotkan fungisida secara berkala, mengurangi pupuk mengandung nitrogen tinggi, serta menjaga jarak tanaman.

"Untuk mengatasi jamur yakni menjaga kelembaban tanah bagi tanaman hortikultura. Drainase harus lancar agar air tidak naik menggenang dan lancar alirannya," paparnya.

Baca Juga: Pemerintah Kembali Perpanjang PPKM Skala Mikro, Ini Alasannya  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya