Viral Critical Bed COVID-19 Penuh, Dinkes Sleman: Belum 50 Persen

Cuitan dari seorang dokter viral di Twitter

Sleman, IDN Times - Seorang dokter bernama Asa Ibrahim, lewat akun Twitternya @asaibrahim, mencuit tentang penuhnya kapasitas ICU isolasi atau tempat tidur critical di sejumlah rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam cuitannya, ia menyertakan tangkapan layar Instagram Story dari akun Hamzah Muhammad Hafiq (@hamzahhafiq), yang mencantumkan surat pemberitahuan dari Dinas Kesehatan Sleman mengenai fasilitas kesehatan darurat COVID-19 yang dinyatakan penuh. Hamzah juga menyebutkan daftar RS yang critical bed-nya tidak tersedia.

Cuitan itu viral di media sosial dan memperoleh tanggapan dari 15 ribu orang. 

Baca Juga: Dua Faskes Penanganan Kasus Konfirmasi Tanpa Gejala di Sleman, Penuh!

1. Okupansi critical bed di bawah 50 persen

Viral Critical Bed COVID-19 Penuh, Dinkes Sleman: Belum 50 PersenIlustrasi Ruang Isolasi (IDN Times/Sunariyah)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengungkapkan jika keberadaan tempat tidur untuk pasien critical COVID-19 di Kabupaten Sleman saat ini masih tersedia. Dari hasil pemantauan yang dilakukan olehnya, saat ini ruang tersebut terisi belum sampai 50 persen.

"Sejauh ini belum sampai 50 persen untuk ruang isolasi critical selain Sardjito," ungkapnya pada Selasa (24/11/2020).

2. Jumlah ruang untuk critical COVID-19 di Sleman memang sedikit

Viral Critical Bed COVID-19 Penuh, Dinkes Sleman: Belum 50 PersenIlustrasi. Petugas medis yang tangani pasien COVID-19 harus mengenakan alat pelindung diri atau APD (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Joko mengatakan, kalau dari jumlah, ruang untuk pasien critical COVID-19 memang terbilang sedikit. Hanya 27 ruang di RS selain Sardjito yang ada di Kabupaten Sleman yang memiliki ruang critical bagi pasien COVID-19. Namun, jika dengan Sardjito, jumlahnya mencapai 44 ruangan.

"Critical di luar Sardjito hanya ada 27. Seperti di JIH, RSA UGM, kalau isolasi non critical banyak. Prambanan hanya satu, karena jumlahnya sedikit, begitu isi ya agak penuh," katanya.

3. Jika sudah 50 persen harus mencari solusi

Viral Critical Bed COVID-19 Penuh, Dinkes Sleman: Belum 50 PersenKepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo. IDN Times/Siti Umaiyah

Joko menambahkan, tidak semua RS punya isolasi critical, jikapun punya hanya satu atau dua. Menurutnya, untuk tempat tidur critical ini ketika sudah terisi 50 persen, biasanya RS langsung mencari solusi yang lain.

"Kalau (tempat tidur critical) Non COVID-19 banyak. Bahkan untuk COVID-19 pun juga bukan penuh. Biasanya isolasi critical kalau sudah isi 50 persen ya harus waspada, harus mencari solusi yang lain," jelasnya.

4. Tempat tidur critical miliki standar tekanan negatif

Viral Critical Bed COVID-19 Penuh, Dinkes Sleman: Belum 50 PersenIlustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Menurut Joko, berbeda dengan ruang ICU untuk pasien yang bukan COVID-19, perawatan ICU untuk pasien critical selain harus disediakan ventilator, juga di dalamnya harus berstandar tekanan negatif. Dia menjelaskan, untuk ruang ICU yang bukan untuk COVID-19 di Sleman terbilang banyak.

"Kalau yang bukan untuk COVID-19 icu banyak. Kayak RSUD Sleman punya ruang ICU 17, yang COVID-19 hanya 1. Karena selain fasiltas harus mendukung, kan juga ada tekanan negatif," paparnya.

Baca Juga: Ada Kamar Kosong di Faskes Darurat Sleman, Pasien Inden Jadi Prioritas

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya