Cegah Kebakaran Hutan, Mahasiswa UGM Tawarkan Konsep We-Remotes 

Dirancang otomatis mendeteksi perubahan suhu dan warna 

Sleman, IDN Times - Tiga mahasiswa UGM membuat sistem yang dapat mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran. Sistem yang diberi nama We-Remotes (Wildfire Real Time Monitoring and Preventing System), dibuat oleh tiga mahasiswa Fakultas Teknik Khoirul Khabibi, Hanif Nur Candra, dan Vicko Pranowo. 

Ide ini telah berhasil membawa Khoirul dan timnya meraih juara pertama dalam kompetisi Rekinnovation for Campus 2019 yang diselenggarakan PT. Rekayasa Industri pada 12-13 Desember 2019 lalu.

Baca Juga: UGM Pertanyakan Izin Syuting Film Surat dari Kematian

1. Ide bermula dari sebuah keprihatinan

Cegah Kebakaran Hutan, Mahasiswa UGM Tawarkan Konsep We-Remotes Foto: Humas UGM

Khoirul Khabibi mengatakan, ide untuk mengembangkan alat ini bermula dari keprihatinannya terhadap kejadian kebakaran hutan yang hampir selalu terjadi setiap tahun di sejumlah wilayah Indonesia. Sementara penanganan kebakaran hutan menjadi hal yang tidak mudah akibat banyaknya titik api. .
 
"We-Remotes merupakan alternatif solusi dalam mengatasi kebakaran hutan. We-Remotes berupa sistem deteksi atau monitoring kebakaran hutan dan sistem penanganan kebakaran hutan. Sistem deteksi kebakaran hutan dirancang dikembangkan secara real time menggunakan sensor. Sedangkan untuk penanganan kebakaran memakai drone dan dry powder,” katanya pada Rabu (8/1).  

2. Sistem dirancang secara otomatis

Cegah Kebakaran Hutan, Mahasiswa UGM Tawarkan Konsep We-Remotes Instagram.com/mattabbottphoto

Menurut Khoirul, sistem besutan timnya dirancang menggunakan satu microcrontoller yang telah dihubungkan dengan LoRan-WAN dan sensor suhu atau kamera 360° untuk mendeteksi titik api.  Apabila sensor mendeteksi adanya titik api, maka sistem penanganan kebakaran hutan segera aktif dan menjalankan drone secara otomatis menuju titik api.
 
“Ketika sensor mendeteksi api maka akan memicu drone untuk memadamkan api di lokasi tersebut sehingga meminimalisir meluasnya kebakaran hutan,” terangnya.

3. We-Remotes bekerja dengan Ai dan iOT

Cegah Kebakaran Hutan, Mahasiswa UGM Tawarkan Konsep We-Remotes Instagram.com/mattabbottphoto

Khoirul mengungkapkan, untuk drone yang digunakan sendiri terdiri dari dua microcrontoller dan satu flight controller. Drone ini mempunyai kemampuan stabilisasi, menghindari rintangan dan melakukan motion planning dengan jalur yang dirancang melalui data yang diperoleh dari kamera.

“Jika drone menemukan adanya perubahan suhu dan perubahan warna di hutan terutama warna merah atau kuning, maka drone akan menggerakkan aktuator untuk menumpahkan dry powder ke titik api tersebut,” urainya.

Menurutnya, We-Remotes ini memiliki sejumlah keunggulan seperti bekerja dengan Ai dan iOT. Selain itu komunikasi LoRan-Wan bisa bermanfaat untuk jarak jauh dan hanya membutuhkan daya rendah. Drone juga dapat secara otomatis melakukan aksi untuk memadamkan api jika memperoleh input dari stasiun deteksi.

Baca Juga: Penjelasan Pakar UGM Soal Munculnya Sinkhole di Gunungkidul

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya