Butuhkan SDM Andal, Bupati Sleman Dukung Milenial Jadi Petani   

Di Sleman sudah ada 392 petani milenial

Sleman, IDN Times - Sebanyak 20 petani milenial menjadi pengurus Jaringan Petani Milenial Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Penyuluh Pertanian, Pangan dan Perikanan (UPTD BP4) Kabupaten Sleman Wilayah VIII Prambanan. Hal ini sebagai upaya untuk mengembangkan sektor pertanian di Kabupaten Sleman. 

1. Di Sleman sudah ada 392 petani milenial

Butuhkan SDM Andal, Bupati Sleman Dukung Milenial Jadi Petani   Pengukuhan petani milenial di Kabupaten Sleman. Dok: Humas Sleman

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo dalam pengukuhan pengurus di Gamparan, Sumberharjo, Prambanan pada Rabu (16/2/2022), berharap pengurus petani milenial dapat membantu kelompok petani untuk mengembangkan potensi bidang pertanian di Kabupaten Sleman.

“Pengukuhan pengurus petani milenial ini merupakan upaya kita untuk menumbuhkan dan membentuk petani milenial yang produktif, maju dan modern, dalam rangka melakukan regenerasi sumber daya manusia bidang pertanian,” ungkap Kustini.

Di Sleman hingga bulan Februari 2022, terdapat sebanyak 392 orang petani millenial yang tersebar di 8 UPT BP4 dan telah terbentuk kepengurusan tingkat Kabupaten.  

Baca Juga: Jelang Lawan Bali United, 5 Pemain PSS Sleman Sembuh COVID-19

2. Butuhkan sumber daya manusia andal

Butuhkan SDM Andal, Bupati Sleman Dukung Milenial Jadi Petani   Pengukuhan petani milenial di Kabupaten Sleman. Dok: Humas Sleman

Menurut Kustini, Kabupaten Sleman membutuhkan dukungan sumber daya manusia yang andal, kreatif, inovatif, profesional dan berdaya saing. Bertambahnya jumlah petani dinilai dapat membantu upaya Pemerintah Kabupaten Sleman untuk mengembangkan sektor pertanian.

“Munculnya petani milenial merupakan terobosan baru untuk mewujudkan pertanian Sleman yang maju, mandiri dan modern," terangnya.

3. Kustini sayangkan anak muda enggan jadi petani karena informasi kurang

Butuhkan SDM Andal, Bupati Sleman Dukung Milenial Jadi Petani   Pengukuhan petani milenial di Kabupaten Sleman. Dok: Humas Sleman

Selain sumber daya, konsentrasi Pemerintah Kabupaten Sleman adalah optimalisasi lahan, penerapan teknologi modern dan peralatan mesin pertanian secara optimal efektif dan efisien. Menurut Kustini, saat ini banyak generasi muda enggan menjadi petani lantaran minim informasi tentang cara bertani di era modern.

"Hal ini bukan hanya karena pertanian dinilai kurang prospektif dan tidak bergengsi, tetapi juga karena sedikitnya informasi tentang bagaimana bertani di era modern," paparnya.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya