Berbagai Persiapan Sejumlah Fakultas di UGM Hadapi New Normal 

Beberapa fakultas di UGM membeberkan kesiapannya

Sleman, IDN Times - Sejumlah fakultas di Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mempersiapkan diri menghadapi new normal. Salah satu fakultas yang telah melakukan persiapan yakni Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) yang telah membuat buku pedoman tatanan normal baru FKG UGM.

Dekan FKG UGM, Dr.drg. Ahmad Syaify menjelaskan, selain membuat buku pedoman, pihaknya juga telah menyediakan beberapa fasilitas untuk mencegah penularan COVID-19.

Baca Juga: Ini Protokol Penggunaan Laboratorium di UGM Jelang New Normal

1. Pasang partisi kaca di bagian pelayanan administrasi

Berbagai Persiapan Sejumlah Fakultas di UGM Hadapi New Normal ugm.ac.id

Syaify menjelaskan, fasilitas yang telah dipersiapkan di antaranya penyediaan tempat cuci tangan di berbagai tempat, penyediaan hand sanitizer, masker, face shield, melakukan disinfeksi di lingkungan kampus, dan yang lainnya.

“Kita juga pasang partisi kaca di bagian pelayanan administrasi yang bersinggungan dengan banyak orang,” ungkapnya pada Kamis (18/6).

Dia menjelaskan, nantinya ketika new normal, berbagai kegiatan maupun aktivitas di kampus akan diatur sedemikian rupa. Untuk kegiatan perkuliahan sendiri, pada tahun ajaran baru masih akan dilakukan secara daring. Begitu juga dengan aktivitas praklinik juga dilakukan secara virtual.

2. Ko-ass diganti dengan dental phantom

Berbagai Persiapan Sejumlah Fakultas di UGM Hadapi New Normal unsplash/Daniel Frank

Menurut Syaify, terdapat sedikit persoalan pada pelaksanaan pendidikan profesi dokter gigi atau ko-ass. Pada kondisi sebelum adanya COVID-19, biasanya aktivitas ko-ass sepenuhnya dilaksanakan di rumah sakit dan berhadapan langsung dengan pasien. Sedangkan saat new normal, hal tersebut tidak lagi bisa dilakukan.

"Selain harus mematuhi protokol kesehatan secara ketat, kegiatan ko-ass juga dihadapkan pada ketersediaan pasien terbatas karena ada ketakutan datang ke rumah sakit," terangnya.

Untuk itu, solusi yang dilakukan adalah membuat terobosan pelaksanaan pendidikan profesi dokter gigi dengan mengalihkan sebagian besar kegiatan ko-ass dengan menggunakan model (dental phantom). Dalam pelaksanaan nantinya akan dilakukan dengan supervisi yang sangat tinggi oleh dosen pembimbing serta tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Sebagian dikerjakan di phantom, tetapi dengan high supervision oleh dosen pembimbing ko-ass. Meski memakai phantom, saat praktik mahasiswa tetap mengunakan perlengkapan layaknya berkerja di rumah sakit dengan menggunakan APD karena ini termasuk dalam proses pembelajaran,” paparnya.

3. Praktik lapangan untuk arkeologi dan antropologi diganti di lingkungan kampus

Berbagai Persiapan Sejumlah Fakultas di UGM Hadapi New Normal ugm.ac.id

Persiapan serupa juga dilakukan oleh Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Dekan FIB UGM, Wening Udasmoro, menyampaikan bahwa sejak awal merebaknya COVID-19, pihaknya telah mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mencegah penularan. Mulai dari wastafel statis yang tersebar di 12 titik di lingkungan kampus FIB, penataan kursi taman berjarak, serta penyediaan masker, face shield, dan hand sanitizer bagi karyawan.  

Untuk pelaksanaan aktivitas perkuliahan tahun ajaran baru nantinya akan dilakukan secara daring hingga akhir tahun. Seluruh prodi akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring, kecuali Prodi Sastra Perancis.

Sementara itu, untuk beberapa prodi yang memiliki kuliah atau praktik lapangan seperti arkeologi dan antropologi, akan diganti dengan kegiatan di lingkungan kampus. Sedangkan untuk kegiatan penelitian akhir yang mengunakan subjek penelitian berupa komunitas, diarahkan untuk mengalihkan pada kajian teks atau media.

“Pembelajaran di FIB 100% daring kecuali untuk mahasiswa baru di prodi Sastra Perancis akan melaksanakan perkuliahan luring/tatap muka di sekitar akhir semester,” katanya.

Baca Juga: UGM Wajibkan Mahasiswa dan Dosen Tes Kesehatan saat Kuliah Tatap Muka 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya