Belasan Ribu User dari 37 Negara Jadi Saksi Gelaran FKY 2021

FKY 2021 resmi ditutup

Sleman, IDN Times - Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2021 resmi ditutup pada Kamis (7/10/2021) pukul 15.30 WIB. Festival yang berlangsung selama 22 hari ini berhasil menghadirkan ratusan catatan tentang sosok, cara hidup, semangat zaman, dan berbagai pengetahuan dari catatan warga.

Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengungkapkan, FKY ini menghadirkan upaya pencatatan budaya sebagai sumber pengetahuan, pengalaman yang menyenangkan, sekaligus sebagai hiburan yang akan menumbuhkan semangat yang akan terus ditularkan dari tahun ke tahun. Mereka Rekam sendiri diambil sebagai tema FKY tahun ini sebagai bentuk semangat festival kebudayaan bagian dari pencatatan kebudayaan di tahun 2021.

"Pencatatan budaya di tahun 2021 yang menjadi tema di dalam festival ini, mencatat semangat keberdayaan yang dimiliki masyarakat Yogyakarta di tengah situasi pandemik. semangat itu dihadirkan melalui subjek-subjek yang mewakili semangat zaman, cara hidup dan sosok ataupun tokoh," ungkapnya pada Kamis (7/10/2021).

Baca Juga: Usung 'Mereka Rekam', FKY 2021 Hadir dengan Format Daring

1. Telah dinikmati 15,1 ribu user

Belasan Ribu User dari 37 Negara Jadi Saksi Gelaran FKY 2021Penutupan FKY 2021. Dok: istimewa

Dian mengungkapkan, selama 22 hari, FKY telah dinikmati oleh 15,1 ribu user. Dari 15,1 ribu user tersebut, berasal dari 250 kota dari 37 negara. Sedangkan dari sisi tema, FKY telah menampilkan ada 38 tema yang menyangkut adat istiadat dan tradisi, ada 58 tema yang menyangkut tema pengetahuan dan teknologi tradisional, ada 24 tema menyangkut bahasa, 24 tema menyangkut benda dan 96 bentuk seni.

FKY ini melibatkan telah melibatkan 937 subjek yang meliputi pegiat festival seni budaya, seniman, maestro, komunitas, tenaga ahli warisan budaya dan cagar budaya, pegiat budaya, organisasi, lembaga dan pranata.

"Selain itu, FKY cukup banyak menggunakan fasilitas sarana budaya yang tersebar di DIY. Meliputi 120 desa, 7 gedung pertunjukan, 3 gedung pameran, 26 padepokan atau sanggar, 3 fasilitas pendidikan dan lain sebagainya," terangnya.

2. Telah mendukung 196 UMKM

Belasan Ribu User dari 37 Negara Jadi Saksi Gelaran FKY 2021Penutupan FKY 2021. Dok: istimewa

Menurut Dian, FKY 2021 juga telah mendukung 196 UMKM melalui program Sambatan (Saling mBantu Jualan) sebagai bagian dari kampanye di media sosial. Dukungan ini memberikan manfaat mulai dari proses pengurusan legalitas usaha (IUMK), kenaikan jumlah pengikut dan pengunjung media sosial UMKM bersangkutan, hingga peningkatan penjualan.

Selain itu, lewat program Catatan Warga, FKY telah melibatkan masyarakat untuk mewujudkan semangat pencatatan budaya. Masyarakat secara keseluruhan telah menyumbangkan 180 catatan yang terdiri dari 72 Cipta Lagu Anak, 46 Foto Kegiatan Budaya, 23 Podcast Situs Bersejarah, 16 Tembang Dolanan Anak, serta 23 Vlog Kuliner Warisan.

"Perayaan FKY 2021 kita mencoba melakukan suatu konsep yang melakukan kegiatan secara bersama, menghasilkan dampak yang bisa dinikmati bersama, menumbuhkan kreasi di tengah situasi pandemik dengan keterbatasan yang ada," katanya.

3. Diharapkan bisa menghidupkan nilai budaya

Belasan Ribu User dari 37 Negara Jadi Saksi Gelaran FKY 2021Penutupan FKY 2021. Dok: istimewa

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengungkapkan di situasi pandemik COVID-19 yang sudah berlangsung selama 1,5 tahun ini, turut membuat FKY diselenggarakan secara daring. FKY sendiri hadir dengan makna baru, yakni kebudayaan, bukan lagi Festival Kesenian Yogyakarta seperti sebelumnya.

Menurutnya, kebudayaan sendiri memiliki arti yang lebih luas, yaitu sebuah proses yang terus berkembang dan bergerak selaras. Kebudayaan ini perlu untuk terus dibaca, dimaknai, diulang, diuji, dihidupi dan terkandung dalam visi FKY 2021 yaitu pencatatan budaya.

"Harapan dengan terselenggaranya FKY 2021 dapat menghidupkan nilai budaya yang sebelumnya, sehingga pengembangan kebudayaan serta industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Yogyakarta dapat dilakukan secara berkesinambungan yang ada sejak dulu dan mampu tampil berperan kontributif ke depannya dalam pengembangan dinamika kebudayaan global," paparnya.

Baca Juga: Sleman Ajukan 15 Destinasi Wisata untuk Uji Coba Pembukaan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya