Bagi Takjil dengan Sistem Drive-Trhru dipilih Masjid Kampus FBE UII
IDN Times/ Dini suciatiningrum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Ramadan kali ini cukup berbeda dengan ramadan pada tahun sebelumnya. Pasalnya, pemerintah telah memberikan imbauan agar masjid tidak melakukan salat tarawih bersama maupun berbuka puasa bersama untuk mengurangi penyebaran COVID-19.
Melihat hal tersebut, Masjid Al Muqtashiddin Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Islam Indonesia (UII) melakukan inovasi cara pembagian takjil yaitu dengan cara drive-thru.
Baca Juga: Masjid Gedhe Kauman Tiadakan Salat Tarawih, Takjil Diantar ke Rumah
1. Warga cukup ambil takjil tanpa harus memasuki masjid
Menu takjil masjid kampus FBE UII. Dok: istimewaKetua Takmir Masjid Al Muqtashidin, Faaza Fakhrunnas mengungkapkan setiap tahunnya masjid rutin membagikan takjil bagi mahasiswa maupun warga sekitar masjid. Untuk awal puasa kali ini, pihaknya menyediakan takjil sebanyak 150 porsi dengan menu beragamam setiap harinya.
Untuk teknis pembagian sendiri, warga maupun mahasiswa cukup mengambilnya dari gerbang kampus FBE UII, tanpa harus duduk bersama dalam masjid seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Tidak boleh ke masjid namun hanya di depan FBE saja. Saat ini masih porsi yang disediakan 150 porsi per hari. Bisa meningkat dan berkurang bergantung kondisi," ungkapnya pada Jumat (24/4).
2. Tiadakan tarawih dan salat jumat berjamaah
Ilustrasi pelaksanaan Salat Jumat. (IDN Times/Saifullah)Faaza menjelaskan, selain memilih untuk membagikan takjil secara driver-thru, pihaknya telah meniadakan salat tarawih berjamaah. Menurut Faaza, sudah sebulan lamanya salat Jumat di Masjid Al Muqtashidin juga ditiadakan sebagai upaya protokol pencegahan dan penyebaran COVID-19.
"Semua aktivitas masjid dihentikan kecuali buka bareng (drive thru), pembagian sembako dan adzan rutin," tambahnya.
3. Adakan kajian online via instagram
pexels/Kaboompics.comTidak hanya salat tarawih dan salat jumat berjamaah yang ditiadakan, kajian menjelang berbuka puasa secara tatap muka juga ditiadakan. Sebagai gantinya, pihaknya sempat mengadakan kajian secara daring melalui media sosial instagram.
"Untuk kajian online menjelang ramadan namun tidak setiap hari. Kemarin via instagram, Tarhib ramadan saja," paparnya.
Baca Juga: Pemkot Yogyakarta Larang Pasar Tiban selama Ramadan
