Awal Musim Hujan di DIY Diprediksi Terjadi Pertengahan Bulan Oktober 

BMKG minta masyarakat waspadai bencana yang terjadi 

Sleman, IDN Times - Awal musim hujan di DI Yogyakarta diprediksi akan dimulai mulai pertengahan Oktober hingga awal November 2020.

Kepala kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Sleman,  Etik Setyaningrum mengimbau agar masyarakat mewaspadai adanya potensi cuaca ekstrem di masa peralihan.

"Umumnya awal musim hujan dimulai dari pertengahan Oktober hingga awal November, sehingga saat ini hingga Oktober kita akan memasuki masa peralihan atau pancaroba," ungkapnya pada Selasa (29/9/2020).

1. Di masa peralihan keadaan atmosfer cukup labil

Awal Musim Hujan di DIY Diprediksi Terjadi Pertengahan Bulan Oktober unsplash.com/Edgar Chaparro

Etik mengungkapkan hal-hal yang perlu diwaspadai di masa pancaroba, antara lain munculnya cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.

Menurutnya cuaca ekstrem dapat terjadi terutama di siang hingga sore hari dengan skala lokal. 

"Di masa peralihan atau pancaroba ini umumnya keadaan atmosfer cukup labil, sehingga potensi pembentukan awan konvektif dapat terjadi. seperti kejadian hujan kemarin yang terjadi di beberapa wilayah seperti di Seman dan Kulon Progo," terangnya. 

Baca Juga: Liga 1 Kembali Ditunda, PSM Makassar Tetap Bertahan di Yogyakarta

2. Memasuki bulan Oktober, curah hujan diprediksi akan meningkat

Awal Musim Hujan di DIY Diprediksi Terjadi Pertengahan Bulan Oktober pixabay.com/Gam-Ol

Pada dasarian 3 Bulan September 2020 atau 10 hari terakhir di bulan September, diperkirakan jumlah curah hujan berkisar 20 - 50mm/dasarian. Memasuki bulan Oktober, diprediksi jumlah curah hujan per dasarian akan meningkat berkisar 40 - 70 mm/dasarian.

"Sehingga secara iklim di bulan Oktober mendatang jumlah curah hujan akan meningkat akumulasinya dibandingkan pada September ini," katanya.

3. BMKG imbau masyarakat waspadai bencana alam

Awal Musim Hujan di DIY Diprediksi Terjadi Pertengahan Bulan Oktober pexels.com

Berkaitan dengan prakiraan tersebut, Etik mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.

"Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh. (Masyarakat) agar tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai petir," paparnya.

 

Baca Juga: Geolog UGM Imbau Masyarakat Tidak Panik dengan Kajian Potensi Gempa

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya