Antisipasi Lonjakan COVID, Sleman Siapkan Selter hingga Tim Pemakaman

Para personel akan bersiaga selama 24 jam 

Sleman, IDN Times - Antisipasi terjadinya ledakan kasus COVID-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah menyiapkan selter, rumah sakit dan prasarana kesehatan.

1. Saat ini penambahan kasus baru di bawah 5

Antisipasi Lonjakan COVID, Sleman Siapkan Selter hingga Tim Pemakamanilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menjelaskan, walau kasus COVID-19 di Kabupaten Sleman terbilang rendah, yaitu lima kasus setiap per harinya, namun persiapan sarana kesehatan telah dilakukan. Sedangkan jumlah kematian di bulan Desember ditemukan satu kasus. 

"Kondisi COVID-19 masih landai di bawah lima kasus per hari. Kematian juga kecil, yang kita harapkan itu," katanya.

2. Sleman siapkan 2 selter

Antisipasi Lonjakan COVID, Sleman Siapkan Selter hingga Tim PemakamanIlustrasi ruang Isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Sebanyak dua selter telah disiapkan untuk menampung pasien isolasi yakni selter Asrama Haji dan Gemawang.

"Kita masih antisipasi terjadinya lonjakan di tahun 2022, karena menurut pengalaman 2021 kemarin kejadiannya setelah 14 hari setelah libur Nataru. Setelah perayaan Idul Fitri juga naik," terangnya.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Porda DIY 2022, Ini Persiapan Pemkab Sleman

Baca Juga: Tingkatkan Ekonomi Warga, 5 Tanaman Lokal Sleman Resmi Dipatenkan 

3. Rumah sakit tetap diminta alokasikan 40 persen kapasitas untuk pasien COVID-19

Antisipasi Lonjakan COVID, Sleman Siapkan Selter hingga Tim PemakamanIlustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Selain persiapan selter, rumah sakit di Kabupaten Sleman diminta bersiaga mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus usai libur Nataru. Pihaknya meminta agar setiap rumah sakit mengalokasikan sebanyak 40 persen kapasitas tempat tidur untuk pasien COVID-19. 

"Sekarang kasus tidak begitu besar, tapi kita siap. Kalau terjadi lonjakan nanti bisa digunakan untuk COVID-19 lagi, alokasi tetap 40 persen," paparnya.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Makwan menjelaskan, untuk menghadapi Nataru, posko dan personel dekontaminasi, maupun pemulasaraan dan pemakaman jenazah telah disiapkan. Para personel akan siap siaga selama 24 jam.

"Kami siap melakukan penjemputan dan dimasukkan ke isoter," jelasnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya