Ajarkan Kepemimpinan ke Anak melalui Monopoli dan Boneka Wayang 

Mobaya kenalkan sikap kepahlawanan kepada anak 

Sleman, IDN Times - Masa anak-anak sangat tepat untuk diajarkan mengenai pengembangan keterampilan kepemimpinan, yang akan bermanfaat ketika anak memasuki usia dewasa.

Banyak cara untuk menanamkan jiwa kepemimpinan pada anak, salah satunya dengan mengenalkan tokoh-tokoh pemimpin baik Indonesia maupun dunia.

Hal tersebut yang mendorong mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Penny Purwaningsih, Arifah Nurul Fadilah dari Prodi Play Group PAUD serta Evania Dian Widyastuti, yang membuat media pembelajaran bermuatan pendidikan karakter kepemimpinan untuk anak usia dini. Media ini dinamakan Monopoli dan Boneka Wayang (Mobaya).

1. Kenalkan sikap kepemimpinan

Ajarkan Kepemimpinan ke Anak melalui Monopoli dan Boneka Wayang Pixabay.com/Victoria_Borodinova

Penny menjelaskan, dibuatnya alat permainan Mobaya bertujuan untuk mengenalkan sikap kepahlawanan berbagai tokoh untuk anak usia 5-6 tahun. Di usia ini seluruh potensi pertumbuhan dan perkembangan yang dimiliki anak, yang terdiri dari potensi perkembangan fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan sosial-emosional melaju dengan pesat.

"Kepemimpinan merupakan perilaku untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok dalam mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi," paparnya melalui siaran pers pada Selasa (17/3).

Baca Juga: Melatih Motorik dengan Memilih Mainan Edukatif yang Tepat untuk Anak 

2. Dilengkapi boneka wayang berbagai tokoh

Ajarkan Kepemimpinan ke Anak melalui Monopoli dan Boneka Wayang Dok: Humas UNY

Menurut Penny, alat permainan besutannya bersama tim terdiri dari 12 petak, kartu aksi, dan kartu apresiasi. Pada bagian petak meliputi start, gambar aku, ibu, kartu aksi, kartu aksi dan apresiasi, guru, robocar poli, kartu apresiasi, dan kembali ke start.

Tidak hanya itu, permainan ini juga dilengkapi dengan boneka wayang dari berbagai tokoh seperti Ibu, Aku, Guru, maupun tokoh kartun seperti Robocar Poli. Tokoh-tokoh tersebut diambil karena dapat mencerminkan sifat kepahlawanan, salah satunya suka membantu.

"Seperti halnya tokoh Aku yang dapat membantu teman kesusahan, tokoh Ibu yang begitu banyak jasanya seperti mengasuh dan memasak, Guru yang berjasa atau membantu dalam memperoleh pengetahuan, dan kartun Robocar Poli yang membantu temannya yang kesusahan," jelasnya.

3. Penggabungan monopoli dengan konsep boneka wayang

Ajarkan Kepemimpinan ke Anak melalui Monopoli dan Boneka Wayang Dok: Humas UNY

Sementara itu, Evania Dian Widyastuti menjelaskan, permainan monopoli yang sudah ada belum terdapat media penunjang seperti boneka maupun alat peraga, serta metode bercerita di dalamnya.

“Kami kemudian membuat inovasi dalam menggabungkan permainan monopoli dengan konsep boneka wayang, sehingga menjadi media yang mampu membuat percaya diri anak dalam bercerita dan mengenalkan karakter atau sikap kepahlawanan” ujarnya.

Penerapan dari media ini diharapkan anak dapat mengenal dan mencontoh sikap tersebut dalam kesehariannya.

Baca Juga: 6 Game Monopoli Terbaik Ini Bikin Betah Lama-lama Memainkannya

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya