Ada Wacana Pengaktifan, Pondok Pesantren di Sleman Masih Tunggu Arahan

Pesantren bersiap untuk new normal

Sleman, IDN Times - Kementerian Agama RI sampai saat ini masih menggodok rencana pengaktifan kembali pondok pesantren di situasi pandemik virus corona. Terkait hal itu, pengurus pondok pesantren di Kabupaten Sleman mengaku masih meliburkan santri dan menunggu arahan resmi dari pemerintah.

Juru bicara Pondok Pesantren (ponpes) Sunan Pandanaran, Gus Azka Sya'bana menjelaskan, di Ponpes Sunan Pandanaran sendiri sejak 26 Maret 2020 telah memulangkan ribuan santri untuk menghindari penyebaran COVID-19.

Gus Azka menjelaskan, dalam berkegiatan, pihaknya selalu mengikuti arahan pemerintah. Jikapun nanti ponpes diaktifkan kembali, pihaknya juga siap menerapkan protokol pencegahan COVID-19.

"Kami selalu mengikuti arahan dari pemerintah. Siap untuk menjalankan dengan mekanisme dan protokol tertentu," ungkapnya pada Jumat (29/5).

Baca Juga: Ramadan yang Terancam Sepi di Ponpes Waria Yogyakarta

1. Di ponpes hanya tinggal 60-an santri

Ada Wacana Pengaktifan, Pondok Pesantren di Sleman Masih Tunggu ArahanIlustrasi para santri membaca surat-surat pendek Alquran. (IDN Times/Zainul Arifin)

Gus Azka menuturkan, sejak adanya COVID-19, pihaknya telah memulangkan ribuan santri. Dari total 7.000 santri yang menuntut ilmu di Ponpes Sunan Pandanaran, saat ini hanya tersisa 60 sampai 70-an santri.

Dia menjelaskan, untuk santri yang masih berada di pondok, kegiatan yang dilakukan pun tidak seperti hari biasanya. Banyak kegiatan yang dikurangi, dan jikapun berkegiatan, disesuaikan dengan protokol pencegahan COVID-19 dari pemerintah.

"Ada yang memang sama orang tuanya suruh di pondok aja, ada yang jauh pada saat mau pulang kota setempat sudah lockdown. Misalnya ada yg dari Papua mau pulang, bandara di sana sudah lockdown pada saat itu. Ada yg kemauan sendiri untuk tetap tinggal di pondok," terangnya.

2. Santri yang dipulangkan, tetap jalani kegiatan online

Ada Wacana Pengaktifan, Pondok Pesantren di Sleman Masih Tunggu ArahanUnsplash/Adli Wahid

Menurut Gus Azka, bagi santri yang dipulangkan, ponpes berinisiatif untuk memberikan pembelajaran secara online. Baik sifatnya pelajaran sekolah, maupun mengaji Al Quran maupun kitab.

"Ada kegiatan online. Banyak bentuknya, ada yang pelajaran sekolah, ada yang mengaji, baik pengajian Al Qur'an maupun kitab-kitab ala pesantren," paparnya.

3. Sebagian besar ponpes di Sleman diliburkan

Ada Wacana Pengaktifan, Pondok Pesantren di Sleman Masih Tunggu Arahanpexels

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Sa'ban Nuroni menjelaskan, saat ini sebagian besar ponpes yang ada di Sleman telah meliburkan dan memulangkan santri-santrinya ke rumah masing-masing. Jikapun masih ada santri yang tidak bisa pulang, kegiatan yang ada juga tidak seperti hari biasanya.

"Yang tercatat 140-an lebih (ponpes di Sleman). Santri secara umum semua dikembalikan ke rumah masing-masing, kecuali yang jauh atau memang ingin terus di pondok. (Kegiatan) ada pengurangan sesuai kebijakan pengasuh," ungkapnya.

Di situasi pandemik seperti saat ini, Sa'ban berpesan agar pengurus ponpes bisa berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah ketika akan mengaktifkan kembali kegiatan di ponpes.

Baca Juga: Mengenal Ponpes Al Fatah Temboro, Pesantren yang Jadi Klaster Baru

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya