4.504 Mahasiswa UGM Siap Lakukan KKN-PPM Daring di 27 Provinsi

Mahasiswa membuat face shield, hand sanitizer, dan sabun 

Sleman, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menerjunkan mahasiswanya untuk mengikuti KKN-PPM Daring periode 2 mulai Senin, 29 Juni hingga 18 Agustus mendatang.

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof. Irfan Prijambada menjelaskan setidaknya terdapat 4.504 mahasiswa yang akan mengikuti KKN-PPM Daring Periode 2 ini. Sejak merebaknya COVID-19, UGM telah melaksanakan KKN Daring Periode 1 dari 12 Maret hingga 30 April dan periode 6 pada tanggal 4 Mei hingga 22 Juni.

Baca Juga: Pakar Narkotika UGM Sebut Pemakai Narkoba Rentan Terinfeksi COVID-19

1. Tersebar di 178 lokasi

4.504 Mahasiswa UGM Siap Lakukan KKN-PPM Daring di 27 Provinsiugm.ac.id

Sekitar 4.504 mahasiswa akan menjalani KKN-PPM di di 178 lokasi tersebar di 27 provinsi, 77 kabupaten/kota, 143 kecamatan, dan 263 desa. 

“Selama berada di lokasi kerja mahasiswa akan dibimbing 178 orang dosen pembimbing lapangan (DPL) dan 16 koordinator wilayah,” ungkapnya pada Sabtu (27/6).

2. Dapatkan pembekalan khusus

4.504 Mahasiswa UGM Siap Lakukan KKN-PPM Daring di 27 ProvinsiMahasiswa UGM saat menjalani KKN-PPM Daring. Dok: Humas UGM

Sebelum mengikuti KKN-PPM mahasiswa telah mengikuti pembekalan sejak 29 Februari hingga 3 April dengan narasumber dari berbagai fakultas. Selain itu, mereka juga mendapatkan pembekalan khusus untuk bisa melaksanakan KKN-PPM di tengah COVID-19.

"Mereka juga mendapatkan pembekalan khusus antara lain mengenai DESA Apps, Pengelolaan Sampah PIAT dan Online Training on Planning (ONTOP) Pelatihan Perencanaan Pembangunan Desa Secara Daring," terangnya.

3. Kreativitas tetap bermunculan

4.504 Mahasiswa UGM Siap Lakukan KKN-PPM Daring di 27 ProvinsiHumas UGM

Sementara itu salah satu Dosen Pembimbing Lapangan KKN-PPM UGM dari Fakultas Peternakan, Galuh Adi Insani menerangkan antusias mahasiswa selama mengikuti KKN-PPM daring sangat luar biasa. Meskipun ada beberapa kendala seperti sinyal dan tatap muka dengan warga yang tidak begitu intens, kreativitas dan ide tetap bermunculan.

"Jika pada Periode 1 mereka bergandengan dengan DERU UGM, RSA UGM dan DPkM untuk membuat face shield, hand sanitizer, sabun, edukasi ke masyarakat, maka di Periode 6 dengan lokasi desa yang sama mereka bisa membuat podcast di Spotify, membuat website serta membuat buku KKN Daring," paparnya.

Baca Juga: CfDS UGM: Soal New Normal, Warganet Aktif Mengkritik lewat Sarkasme

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya