Yenny Wahid Akui Sejumlah Tokoh Lengserkan Gus Dur 

Sejumlah tokoh politik telah minta maaf

Sleman, IDN Times - Buku berjudul 'Menjerat Gus Dur' karya jurnalis Virdika Rizky Utama sontak menjadi buah bibir. Pasalnya buku karangan jurnalis Virdika Rizky berisi dokumen sangat rahasia tentang siapa saja yang berniat melengserkan Gus Dur dari kursi kepresidenan. 

Dokumen sangat rahasia tersebut didapatkan Virdika Rizky secara tidak sengaja, yaitu saat petugas kebersihan akan menjual kertas yang yang dianggap tidak terpakai saat proses renovasi Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar di Jakarta Barat.

Saat ditanya tanggapan tentang buku tersebut, putri ketiga Gus Dur, Yenny Wahid kepada IDN Times mengaku belum membaca buku tersebut, namun dirinya membenarkan terdapat tokoh politik yang menjungkalkan Gus Dur .

"Aku belum baca bukunya ya, jadi saya gak akan komentar tentang buku itu karena saya belum baca. Tapi ini yang saya alami sendiri, yang saya lihat sendiri bahwa memang ada tokoh-tokoh politik di balik pelengseran Gus Dur," ungkap Yenny.

Baca Juga: Yenny Wahid Perkenalkan Peace Village, Desa Damai dengan Taman Canggih

1. Yenny menyebut upaya pelengseran Gur Dur terburu-buru dan berantakan

Yenny Wahid Akui Sejumlah Tokoh Lengserkan Gus Dur Yenny Wahid memperkenalkan Peace Village - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Ditemui di acara peresmian Peace Village Yogyakarta, Senin (6/1) Yenny mengatakan di akhir masa jabatan memang ada upaya paksa pelengseran Gus Dur.

"Lha iya itu sudah jelas kalau itu. Justru itu dijatuhkan dengan cara rekayasa itu sudah jelas sekali," ungkap Yenny.

Yenny juga mengakui bahwa semua kasus yang dituduhkan kepada Gus Dur kala itu adalah hasil rekayasa politik. Terlihat juga dari proses pelengserannya yang terburu-buru dan berantakan agar Gus Dur bisa cepat lengser.

2. Tokoh politik bersekongkol untuk menjatuhkan Gus Dur

Yenny Wahid Akui Sejumlah Tokoh Lengserkan Gus Dur Yenny Wahid saat ditemui di Peace Village, Senin (6/1) - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Menurut Yenny, proses pelengseran Gus Dur adalah proses yang inkonstitusional yang dibantu oleh tokoh-tokoh politik.

Meskipun begitu, Yenny menyaksikan sebelum Gus Dur meninggal ada beberapa tokoh yang datang menemui Gus Dur untuk meminta maaf secara pribadi dan merasa menyesal.

Gus Dur pun menurut Yenny sudah memaafkan tokoh-tokoh yang datang, meskipun Yenny belum bisa memastikan apakah tokoh yang datang sesuai dengan yang diungkap oleh buku Menjerat Gus Dur karena belum membacanya.

3. Gus Dur dianggap tidak bisa disetir

Yenny Wahid Akui Sejumlah Tokoh Lengserkan Gus Dur Yenny Wahid saat ditemui di Peace Village, Senin (6/1) - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Alasan Gus Dur dilengserkan menurut Yenny karena dianggap tidak mau berkompromi dan disetir. 

"Gus Dur kan maunya membuat terobosan-terobosan yang memang untuk kepentingan masyarakat, dan mereka gak suka. Intinya mereka gak bisa mengatur Gus Dur karena gak bisa diajak kongkalikong, ya udah akhirnya dilengserkan saja," ungkap Yenny.

Selain itu menurut Yenny, Gus Dur juga tidak suka dengan praktik Kolusi, Korupsi, Nepotisme (KKN), sehingga Gus Dur juga menolak orang-orang titipan yang ingin menjabat jabatan tertentu di pemerintahan. Bagi Gus Dur jika orangnya memang capable maka akan diangkat menduduki jabatan, bukan karena titipan.

4. Kasus korupsi hingga pergantian Kapolri menghantam Gus Dur hingga akhirnya dilengserkan

Yenny Wahid Akui Sejumlah Tokoh Lengserkan Gus Dur Yenny Wahid saat ditemui di Peace Village, Senin (6/1) - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Saat itu juga beredar isu Gus Dur mengorupsi dana yang dikenal dengan sebutan Bruneigate dan Buloggate, padahal menurut Yenny hal itu tidak benar dan hanya rekayasa karena hingga Gus Dur dilengserkan tidak ada kejelasan akan kasus tersebut.

"Soal Bruneigate aja gampangnya, itu kan ada sumbangan dari Sultan Brunei, hibahnya Sultan Brunei untuk masyarakat aja, kalau bukan Gus Dur yang ngomong sendiri gak ada yang tahu, kan Gus Dur cerita ke media waktu itu, ini ada dana hibah dari Sultan Brunei kita berikan kepada masyarakat aja, lho kok ya dipermasalahkan? Bayangkan Gus Dur mencoba transparan tapi malah dipakai untuk menghantam beliau," tutur Yenny.

Yenny mengatakan pemicu terakhir Gus Dur lengser adalah saat Gus Dur ingin mengganti Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Pada saat itu Kapolri yang bertugas tidak mau diganti dan justru bersekongkol dengan para tokoh politik yang menjadikan Gus Dur dimakzulkan. Alasannya karena Gus Dur dianggap tidak berdikusi dulu dengan MPR dan DPR saat akan mengganti Kapolri. Pemakzulan tersebut berakhir dengan pelengseran Gus Dur sebagai Presiden Indonesia. 

Baca Juga: 5 Kenangaan Manis Bersama 'Bapak Pluralisme' Ini Buat Yenny Wahid Selalu Baper

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya