Yenny Wahid:  Pemerintah Indonesia Harus Tegas Soal Natuna

Yenny yakin kekuatan Indonesia diperhitungkan oleh Tiongkok

Sleman, IDN Times - Permasalahan pengklaiman wilayah Natuna oleh Republik Rakyat Tiongkok memang akan menjadi masalah serius, mengingat hubungan antara Indonesia dengan Tiongkok yang sedang berjalan baik dikhawatirkan akan memanas.

Menanggapi hal itu, Yenny Wahid berkomentar bahwa Indonesia tidak boleh takut terhadap Tiongkok karena Indonesia telah mengirim pesan yang kuat bahwa Natuna milik Indonesia.

Baca Juga: 500 Kapal Nelayan dari Tegal, Rembang, Pati Siap Bergerak ke Natuna

1. Indonesia harus belajar dari negara lain yang pernah bersengketa dengan Tiongkok

Yenny Wahid:  Pemerintah Indonesia Harus Tegas Soal NatunaYenny Wahid memperkenalkan Peace Village - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Yenny mengungkapkan bahwa Tiongkok juga bermasalah dengan negara-negara lain seperti Filipina yang juga wilayahnya diklaim. Oleh karena itu, Indonesia harus belajar dari kasus-kasus negara lain.

"Indonesia harus belajar dari kasus-kasus semacam itu, kita gak boleh lengah, harus selalu meningkatkan kewaspadaan, kan di Indonesia ada cadangan minyak besar ya di kawasan Laut Cina Selatan itu sehingga Cina berambisi menguasai wilayah itu," ucap Yenny saat ditemui di Peace Village, Sleman, Senin (6/1).

Filipina kala itu sudah menang dalam Mahkamah Internasional, namun mereka kebobolan karena Tiongkok tetap membangun infrastruktur di wilayah sengketa, sehingga Indonesia harus selalu waspada.

2. Kekuatan Indonesia pasti diperhitungkan oleh Tiongkok

Yenny Wahid:  Pemerintah Indonesia Harus Tegas Soal NatunaYenny Wahid saat ditemui di Peace Village, Senin (6/1) - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Yenny mengungkapkan Indonesia sudah memberikan pesan yang kuat kepada Tiongkok melalui Jokowi yang sempat pergi ke Natuna menggunakan kapal perang. Gestur simbolis yang dilakukan Jokowi ini menjadikan kekuatan Indonesia seharusnya diperhitungkan oleh Tiongkok.

"Tiongkok tidak akan serta merta kemudian gagabah terlibat konflik fisik dengan Indonesia, pasti (Indonesia) akan dihitung juga," ucap Yenny.

Di Asia Tenggara juga banyak negara-negara lain yang  berselisih dengan Tiongkok mengenai kawasan Laut Cina Selatan sehingga Indonesia tak perlu khawatir menghadapinya sendirian.

3. Indonesia menang dari sisi legalitas

Yenny Wahid:  Pemerintah Indonesia Harus Tegas Soal NatunaYenny Wahid saat ditemui di Peace Village, Senin (6/1) - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Yenny menjelaskan bahwa Indonesia masih memiliki keunggulan dari sisi legalitas karena Tiongkok sudah mengakui United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) yang mengatur tentang hukum laut. 

"Tiongkok kan sudah mengakui UNCLOS nah artinya dia sudah terikat dengan perjanjian itu, dia tidak bisa kemudian melakukan klaim sepihak. Sampai sekarang kan Tiongkok belum bisa menunjukkan koordinatnya mana sih yang dia klaim itu mana daerahnya."

Yenny berharap permasalahan ini masih bisa diselesaikan secara diplomatik, namun kita tetap tidak boleh menujukkan sikap akan mengalah, dan Tiongkok pasti paham bahwa Indonesia tidak akan tinggal diam dan tidak akan mau teritorinya diklaim oleh Tiongkok.

"Tapi saya rasa secara garis besar Tiongkok mengerti kok Indonesia nggak akan diam, nggak akan mau (wilayahnya diklaim). Pak Jokowi pernah ke sana (Natuna) dengan naik kapal perang itu sudah pesan yang sangat jelas," tutup Yenny.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya