Rayakan Ulang Tahun, Hardware Lakukan Bedah Rumah Mbah Sainem

Menjadi momentum gerakan sosial dari dunia fashion

Sleman, IDN Times - Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-20, Hardware, sebuah brand fashion lokal, melakukan syukuran bertemakan Fashion for Charity dengan merenovasi rumah seorang nenek bernama Sainem yang tinggal di Dusun Pereng, RT 06, RW 36, Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Pada Senin (16/12), IDN Times mengikuti acara penyerahan kunci rumah kepada Mbah Sainem.

Baca Juga: Dosen UGM Kembangkan Penghitung Emisi Gas Rumah Kaca untuk Pertanian

1. Pembangunan rumah Mbah Sainem merupakan rangkaian acara Fashion for Charity

Rayakan Ulang Tahun, Hardware Lakukan Bedah Rumah Mbah SainemProses penyerahan kunci oleh pihak Hardware kepada Mbah Sainem, didampingi Ketua RT setempat - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Acara sosial dengan merenovasi rumah Mbah Sainem ini sudah dimulai sejak bulan Juli 2019. Tim Hardware Yogyakarta melakukan survei terlebih dahulu untuk program ini. Survei dilakukan hingga 1 bulan lamanya agar tujuan charity tidak salah sasaran. 

Dana yang digunakan untuk renovasi rumah Mbah Sainem pun murni dari Hardware. Hal ini sekaligus merayakan atas pertumbuhan penjualan yang bagus dari seluruh cabang Hardware yang berjumlah hingga 30 toko di seluruh Indonesia.

Yogyakarta sendiri dipilih sebagai tempat mengadakan agenda sosial ini karena Hardware akan membentuk sebuah komunitas yang bekerja sama dengan para seniman yang jumlahnya banyak terdapat di Yogyakarta.

"Ini merupakan serangkaian acara untuk merayakan ulang tahun Hardware yaitu dengan charity. Jadi kita untuk tema di sini (adalah) Fashion for Charity," ungkap Anggit Anggororini, Visual Merchandise and Creative Hardware.

2. Mbah Sainem dipilih karena hidup sebatang kara

Rayakan Ulang Tahun, Hardware Lakukan Bedah Rumah Mbah SainemMbah Sainem, penerima bantuan renovasi rumah dari Hardware - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Mbah Sainem tidak begitu saja terpilih mendapatkan renovasi rumah. Ia dipilih oleh Hardware karena memenuhi kriteria sebagai seseorang yang membutuhkan bantuan atas rekomendasi Ketua RT setempat.

Mbah Sainem adalah seorang nenek berusia 79 tahun yang tinggal sebatang kara karena sepanjang hidupnya tidak memiliki suami. Dia tinggal di sebuah rumah reyot sendirian sepeninggal orangtuanya.

Mbah Sainem adalah masyarakat asli Dusun Pereng ini. Keluarga seperti kakak dan keponakan juga tinggal di dusun ini, namun Mbah Sainem adalah orang yang tinggal sendirian di rumah tersebut.

Kesibukan Mbah Sainem setiap harinya adalah membantu masyarakat sekitar untuk bertani. Beliau tampak masih sehat di usianya yang sudah senja.

Saat rumah direnovasi, Mbah Sainem tinggal dari rumah ke rumah, bergantian di rumah kakak dan keponakannya. Mbah Sainem sangat senang dan berterima kasih kepada Hardware atas bantuan rumah yang lebih layak untuk ditinggalinya.

"Maturnuwun nggih sedaya mawon, kula remen (Terima kasih semuanya, saya sangat senang)," ungkap Mbah Sainem berterima kasih atas renovasi rumahnya.

3. Pembangunan rumah melibatkan warga sekitar

Rayakan Ulang Tahun, Hardware Lakukan Bedah Rumah Mbah SainemRumah Mbah Sainem sebelum (atas) dan sesudah direnovasi (bawah) - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Renovasi rumah Mbah Sainem juga menunjukkan masyarakat Desa Sumberharjo masih sangat saling peduli satu sama lain. Tak menggunakan tukang bangunan khusus, rumah Mbah Sainem justru dibangun oleh warga sekitar tempat tinggal Mbah Sainem. Mereka membangun rumah selama 10 hari mulai 20 November hingga 1 Desember 2019 dengan bergotong royong.

"Pokoknya itu kan lima orang, gotong royong. 10 hari mentok karena disuplai gotong royong. Siang malam soalnya kan, kalau malam itu sampai paling jam 11 atau jam 10, pokoknya siang malam," tutur Sukardi Ketua RT Desa Sumberharjo menceritakan proses renovasi.

Rumah Mbah Sainem yang baru, berukuran 5 x 7 meter. Hardware tidak hanya merenovasi rumah Mbah Sainem, namun juga memberikan perabotan rumah seperti sofa dan kasur.

Pihak Hardware juga mengatakan bahwa renovasi rumah ini akan masih berlanjut karena saat ini belum ada peralatan mandi, cuci, kakus (MCK) di rumah Mbah Sainem, karena memang dari awal rumah tersebut belum memiliki sistem MCK di dalam rumah. 

4. Menunjukkan bahwa dunia fashion tak hanya glamor namun juga peduli sosial

Rayakan Ulang Tahun, Hardware Lakukan Bedah Rumah Mbah SainemSalah satu produk fashion Hardware - Instagram.com/hardwareclothid

Kegiatan ini menunjukkan sisi lain dunia fashion yang tidak hanya menujukkan gaya hidup hedonis dan glamor, namun juga bisa ditunjukkan dengan gaya hidup positif, peduli terhadap sosial, dan merangkul warga pedesaan untuk saling berkolaborasi.

Inisiatif dari Hardware ini harapannya juga bisa menjadi penggerak para penggiat industri fashion lainnya untuk mengikuti langkah Hardware terjun ke dunia charity dengan peduli sosial.

Hardware sendiri di Yogyakarta memiliki tiga buah toko yang berada di Plaza Ambarrukmo, Hartono Mall, dan Mall Malioboro. Hardware saat ini sedang menyiapkan gebrakan untuk menyambut tren fashion 2020 dengan berbagai produk baru bertema monokrom dan basic dengan target market kalangan mahasiswa dan ibu muda.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya