Frasa “Sexual Non Marital” Dihilangkan dari Judul Disertasi UIN Sunan 

Abdul Aziz meminta maaf membuat gaduh

Sleman, IDN Times– Promovendus Abdul Azis dari Program Doktoral Studi Islam kampus tersebut duduk satu meja bersama promotor Khoiruddin Nasution dan Sohiron serta Direktur Pascasarjana Noohaidi Hasan dan Kepala Program Studi S3 Ahmad Rafiq di Aula Gedung Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa (3/8).

Dia membacakan satu paragraf kalimat yang telah dipersiapkannya di hadapan sejumlah awak media. Sebuah pernyataan atas disertasinya yang berjudul 'Konsep Milk Al Yamin Muhammad Syahrour sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Nonmarital' tersebut telah diujikan secara terbuka dalam promosi doktor pada 28 Agustus 2019 lalu dengan nilai memuaskan.  

“Saya menyatakan akan merevisi disertasi tersebut berdasarkan kritikan dan masukan dari promotor dan penguji pada ujian terbuka,” papar Azis dengan suara tenang.

 

1. Abdul Azis mengganti judul disertasinya

Frasa “Sexual Non Marital” Dihilangkan dari Judul Disertasi UIN Sunan IDN Times/pito agustin rudiana

Dengan mempertimbangkan kontroversi disertasi yang ditulisnya, Azis menyatakan akan merevisi disertasinya. Bahkan langkah awal revisi telah dilakukan dengan mengubah judul disertasinya dari 'Konsep Milk Al Yamin Muhammad Syahroer sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Nonmarital' menjadi 'Problematika Konsep Milk al-Yamin dalam Pemikiran Muhammad Syahrour'.

“Saya juga akan menghilangkan beberapa bagian yang kontroversial dari disertasi,” kata Azis.

Saat diminta penjelasan soal poin-poin kontroversial yang dimaksud, Azis enggan membeberkan secara gamblang. Dia memilih untuk mengikuti hasil konsultasinya dengan promotor dan penguji.

“Biar berjalan dialektikanya dengan penguji dan konsultasinya dengan promotor. Saya harus bertanggung jawab dengan temuan-temuan saya,” kata Azis berdiplomatis.

Sementara Khoiruddin Nasution menyatakan akan mengawal revisi disertasi sesuai masukan tim penguji. Harapannya, apabila perbaikan telah selesai digarap, hal-hal yang membuat salah paham bisa diluruskan.

“Mudah-mudahan hasilnya tidak memunculkaan kontroversi,” kata Khoiruddin.

 

2. Abdul Azis membantah mendapat tekanan dari pihak mana pun

Frasa “Sexual Non Marital” Dihilangkan dari Judul Disertasi UIN Sunan www.pendis.kemenag.go.id

Beredarnya isu adanya tekanan yang menimpa Azis sehingga melakukan revisi judul dan sejumlah bagian yang disebut kontroversial, Dosen IAIN Surakarta itu membantah.

“Saya kira gak ada tekanan-tekanan ya. Kalau ada keberatan itu biasa,” kata Azis.

Dia pun memaparkan, proses panjang mulai sebelum pengajuan proposal, mengajukan bab pendahuluan hingga ujian terbuka dilaluinya dengan bongkar pasang. Termasuk tarik ulur dengan promotor.

“Termasuk hari ini juga masih ada tarik ulur,” kata Azis.

Bagi Azis, setiap tulisan yang sudah dipublikasikan akan dipersepsikan dan dimaknai secara bebas oleh siapapun yang menerima teks tersebut. Dan Azis memilih mengikuti dialektika itu secara natural.

“Azis juga setuju masukan kritikan dan saran yang disampaikan dalam ujian promosi doktor,” imbuh Khoiruddin.

Kepala Program Studi S3 Ahmad Rafiq menambahkan, keberatan-keberatan dari penguji dan promotor telah muncul ketika sidang terbuka dilakukan. Hanya saja, suasana ujian terbuka itu tak terekspos.

“Tapi yang ramai di luar kan kutipan beberapa kalimat yang seru itu itu saja,” kata Rafiq.   

Lantas apabila sudah direvisi, apakah hasilnya akan dipublikasi lagi?

“Kalau semua pihak sudah tentram, ya bisa dipublis,” kata Azis.

 

3. Ini alasan Abdul Azis meminta maaf

Frasa “Sexual Non Marital” Dihilangkan dari Judul Disertasi UIN Sunan IDN Times/pito agustin rudiana

Dalam surat pernyataan tersebut, Azis juga menyatakan permohonan maaf. Selain juga menyampaikan terima kasih atas saran, respon dan kritikan atas disertasi yang dibuatnya.

“Saya juga mohon maaf kepada umat Islam atas kontroversi yang muncul karena disertasi ini,” kata Azis.

Saat ditanya alasannya meminta maaf, Azis tersenyum.

“Mungkin demi kebaikan bersama supaya gak gaduh. Jadi saya minta maaf karena bikin gaduh itu,” kata Azis.

Permohonan maaf juga disampaikan Khoiruddin selaku promotor.

“Kami minta maaf kalau kemudian disertasi ini sangat meresahkan. Dengan perbaikan ini, semoga akan menyelesaikan masalah dan kesalahpahaman tak terjadi lagi,” kata Khoiruddin.

 

4. Meski nilai disertasi memuaskan, Azis belum mendapat ijazah

Frasa “Sexual Non Marital” Dihilangkan dari Judul Disertasi UIN Sunan pexels.com

Meskipun telah mendapatkan nilai memuaskan dalam ujian promosi doktor secara terbuka, Azis tak serta merta langsung mengantongi ijazah dan surat kelulusan.

“Ijazah dan surat kelulusan yang ditandatangi rektor akan keluar setelah revisi selesai dibuat atas saran promotor dan penguji,” kata Noorhaidi.

Rafiq menambahkan, masih ada prosedur yang belum selesai yang harus ditempuh Azis selaku promovendus dan institusi kampus. Yaitu Azis melakukan revisi disertasinya, selanjutnya institusi kampus menyerahkan ijazah dan surat kelulusan.

“(Prosedur belum selesai) keburu ribut di luar. Bikin surat pernyataan ini juga bagian dari prosedur,” kata Rafiq.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya