UNRIYO Wisuda 549 Mahasiswa, Rektor: Cari Ilmu Seumur Hidup

Sebanyak 140 mahasiswa meraih predikat cumlaude

Sleman, IDN Times - Universitas Respati Yogyakarta (UNRIYO) kembali mewisuda ratusan mahasiswanya. Pelaksanaan wisuda ke-24 tahun 2023 Program Diploma
dan Sarjana ini masih dilakukan secara hybrid (luring dan daring) yang digelar di Ballroom Indraprasta, Sahid Raya Hotel & Convention Yogyakarta, pada Selasa (9/5/2023).

“Kami berharap wisudawan yang melaksanakan prosesi wisuda tahun ini bisa
mewujudkan cita-citanya dan sesuai dengan filosofi bahwa menuntut ilmu seumur hidup
tidak berhenti hanya di bangku kuliah saja,” pesan Rektor UNRIYO, Prof.
Santoso.

1. Persaingan kerja makin ketat

UNRIYO Wisuda 549 Mahasiswa, Rektor: Cari Ilmu Seumur HidupWisuda Ke-24 Program Diploma dan Sarjana Universitas Respati Yogyakarta, Selasa (9/5/2023). (Dok. UNRIYO)

Predikat wisudawan terbaik tahun ini diraih oleh Bilqis Inayah, mahasiswi Prodi Informatika asal Maluku yang memperoleh IPK 3,98. Sampai dengan periode ini UNRIYO telah meluluskan 10.205 mahasiswa reguler serta 4.434 mahasiswa Ners. 

Prof. Santoso berpesan kepada para wisudawan agar selalu berupaya meningkatkan kemampuan sesuai dengan profesinya masing-masing. Dengan demikian, para lulusan mampu mengikuti perubahan dan menghadapi persaingan kerja yang semakin berat.

“Hari ini wisudawan telah menyelesaikan proses pendidikan yang panjang, penuh dengan tantangan dan apa yang didapatkan merupakan awal dari pengabdian dan menjadi dasar sumbangan wisudawan untuk ikut dalam memecahkan masalah yang ada di masyarakat sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing,” ucap Santoso.

2. Program MBKM bantu tingkatkan kompetensi mahasiswa

UNRIYO Wisuda 549 Mahasiswa, Rektor: Cari Ilmu Seumur HidupWisuda Ke-24 Program Diploma dan Sarjana Universitas Respati Yogyakarta, Selasa (9/5/2023). (Dok. UNRIYO)

Sementara, Penyelia Fasilitasi Mutu Pengelolaan Eksternal LLDIKTI Wilayah V, Arsita Ardiamurti, turut memberikan apresiasi kepada UNRIYO yang telah mendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Program ini, kata dia, bisa menjadi wadah bagi mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan yang sangat diperlukan di abad 21 ini. Antara lain kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik secara verbal maupun media tulisan, berpikir kritis dan kreatif, penguasaan bahasa asing (khususnya bahasa Inggris) dan kemampuan bekerja sama.

Hal tersebut berpengaruh besar terhadap kesiapan karier mahasiswa untuk menerapkan ilmu kepada masalah di dunia nyata, sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.

“Para wisudawan juga harus mempunyai karakter yang kuat yang dicirikan
dengan kemampuan untuk memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai keimanan,
ketaqwaan, etika, kepribadian dan jiwa kepemimpinan, semangat kewirausahaan dan
memiliki talenta dan kebhinekaan global,” terang Arsita Ardiamurti.

Baca Juga: Tradisi SMA Kolese De Britto Rayakan Kelulusan, Long March ke Tugu

3. Sinergi rencana kerja

UNRIYO Wisuda 549 Mahasiswa, Rektor: Cari Ilmu Seumur HidupWisuda Ke-24 Program Diploma dan Sarjana Universitas Respati Yogyakarta, Selasa (9/5/2023). (Dok. UNRIYO)

Pembina Yayasan Pendidikan Respati, Toni Sugiarso, mengatakan bahwa upaya pengembangan prasarana dan sarana pendidikan telah dilakukan Yayasan Pendidikan Respati sesuai Rencana Strategi Yayasan. Wujud pengembangan prasarana dan sarana di UNRIYO antara lain berupa Pengembangan Ruang Unit Layanan pada tahun 2022 maupun dukungan peningkatan kemampuan internet di kampus dari kapasitas 100 Mbps menjadi 1 Gbps.

“Yayasan juga telah melakukan renovasi Gedung Kampus 1 UNRIYO yang
diharapkan lebih meningkatkan penampilan sebagai salah satu daya tarik kampus,”
terangnya.

Ia mengatakan sinergi rencana kerja antara Yayasan, Badan Pelaksana Harian dan UNRIYO dalam mendukung pelaksanaan pengembangan akademik merupakan pesan bagi
wisudawan yang sudah bekerja maupun yang akan bekerja. Bahwa dalam melaksanakan tugas-tugas di tempat kerja perlu menyusun Rencana Kerja yang bersinergi dengan rencana kerja atasan. Rencana kerja yang disusun perlu berlandaskan pandangan jauh ke depan, dan harus spesifik, terukur, akuntabel, terandalkan, sesuai jadwal waktu serta dilengkapi dengan alternatif tindakan proaktif agar tetap mudah melakukan adaptasi terhadap berbagai perubahan.

“Bila gagal menyusun Rencana Kerja berarti Anda merencanakan kegagalan
kerja,” pungkasnya.

Baca Juga: Pakar UGM: UU Cipta Kerja Bisa Kembali Diujikan ke MK

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya