Jadi Tulang Punggung Ekonomi, UMKM Perlu Manfaatkan Teknologi Digital

UMKM berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi digital

Yogyakarta, IDN Times - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI dan Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada (UGM) siap mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan meningkatkan partisipasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam sektor ekonomi digital. Mengingat, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia dewasa ini.

1. Kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi digital

Jadi Tulang Punggung Ekonomi, UMKM Perlu Manfaatkan Teknologi DigitalDiskusi CfDS UGM dan Kemkominfo RI terkait UMKM dan pertumbuhan ekonomi digital dalam Digital Expert Talks #11. (Dok. CfDS UGM)

Ketua pelaksana Digital Economic Working Group Kominfo RI, I Nyoman Adhiarna, mengatakan perkembangan signifikan ekonomi digital selama beberapa tahun terakhir tak lepas dari peran UMKM. Dengan jumlah mencapai 54 juta, UMKM berkontribusi besar terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dan membuka lapangan kerja yang luas bagi masyarakat.

Menurutnya, transaksi e-commerce hingga akhir tahun 2022 akan mencapai sekitar US$ 36 miliar. Sementara, penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen.

"Ini adalah angka yang cukup besar. Dengan angka tersebut, kami berharap dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi digital yang lebih pesat ke depannya,” paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Rabu (20/7/2022).

Baca Juga: DEWG G20 Sepakati Lima Isu Krusial di Dunia Digital

2. Sejumlah faktor penyebab UMKM belum efektif memanfaatkan teknologi digital

Jadi Tulang Punggung Ekonomi, UMKM Perlu Manfaatkan Teknologi DigitalIlustrasi produk UMKM (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sejalan dengan hal itu, CfDS didukung Google Indonesia berupaya menemukan jalan tengah untuk menciptakan kolaborasi interdisipliner antara pemerintah, akademisi, dan sektor privat demi menghadirkan infrastruktur digital yang lebih unggul.

Peneliti CfDS, Treviliana Eka Putri, sepakat bahwa UMKM memiliki kontribusi yang besar terhadap pemulihan ekonomi Tanah Air pasca-pandemik COVID-19. Namun, pemanfaatan teknologi digital oleh UMKM masih perlu diperbaiki.

Berdasarkan data CfDS, lanjut dia, terdapat tiga jenjang pemanfaatan teknologi oleh UMKM. Jenjang pertama, UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital secara sederhana, seperti menggunakan ponsel dan Microsoft Office. Menurutnya, sebagian besar UMKM masih berada di jenjang pertama. 

Di jenjang menengah, UMKM mulai memanfaatkan media sosial dan e-commerce untuk meningkatkan pemasaran produk. Sedangkan pada jenjang lanjutan, UMKM mampu memanfaatkan analisis big data untuk meningkatkan produksi maupun pemasarannya. Saat ini, baru 10 persen UMKM yang berada pada jenjang lanjutan.

“Ketika ingin membantu UMKM dengan meningkatkan partisipasi mereka di sektor ekonomi digital serta menghadirkan lebih banyak peluang, kita harus terlebih dahulu menilai situasi UMKM yang ada saat ini,” terang Trevi. 

Menurutnya, UMKM terlambat memanfaatkan teknologi digital karena beberapa faktor. Yang pertama, kurangnya pemahaman UMKM terkait potensi manfaat teknologi digital. Banyak UMKM yang masih terjebak zona nyaman dan enggan mengejar perkembangan teknologi.

Kedua, adanya biasa infrastruktur, terutama bagi UMKM di daerah pelosok. Ketika, risiko yang membuat UMKM khawatir untuk memanfaatkan teknologi digital, misalnya penipuan dan isu keamanan siber.

3. Apresiasi langkah pemerintah maupun sektor swasta

Jadi Tulang Punggung Ekonomi, UMKM Perlu Manfaatkan Teknologi DigitalIlustrasi produk UMKM. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Meski ada banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, Trevi mengapresiasi inisiatif-inisiatif yang telah dikerjakan berbagai pihak, baik pemerintah maupun sektor swasta. Seperti program talenta digital dari Kominfo RI untuk percepatan pembangunan sumber daya manusia, hingga Google yang mencanangkan program pinjaman senilai US$2 juta untuk mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. 

“Alih-alih menempatkan angka sebagai tujuan utama, kita perlu menaruh perhatian pada bagaimana kita dapat memberikan pembangunan kapasitas pada UMKM. Untuk meningkatkan sumber daya manusia dan talenta digital dalam sektor ekonomi digital, aksi kolaboratif dari para pemangku kepentingan amat dibutuhkan. Selain itu, salah satu pekerjaan rumah kita adalah mengarusutamakan berbagai inisiatif yang telah ada,” pungkas Trevi.

Baca Juga: Program Beasiswa Teknologi, Atasi Kesenjangan Talenta Digital

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya