UGM Fungsikan Rumah Peneliti Wanagama sebagai Selter COVID-19

Sudah menampung delapan pasien

Gunungkidul, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) mulai memfungsikan rumah peneliti di Hutan Pendidikan Wanagama, Kabupaten Gunungkidul, sebagai fasilitas selter bagi pasien COVID-19 bergejala ringan. Perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dan Fakultas Kehutanan UGM terkait fasilitas tersebut ditandatangani pada Jumat (30/7/2021).

Selter Wanagama ini mempunyai kapasitas 51 tempat tidur. Selain kamar isolasi, terdapat kopel khusus IGD yang sudah dilengkapi dengan konsentrator oksigen, maupun ruangan khusus bagi tenaga kesehatan yang menangani pasien.

Baca Juga: WFH Bikin Stres, Ini Cara Mengatasinya menurut Psikolog UGM

1. Kedua kalinya digunakan sebagai selter

UGM Fungsikan Rumah Peneliti Wanagama sebagai Selter COVID-19Shelter Isolasi COVID-19 di University Club (UC) Hotel Universitas Gadjah Mada. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Dr. Budiadi, mengungkapkan ini adalah kali kedua Wanagama dimanfaatkan sebagai selter.

"Sebelumnya untuk warga yang reaktif rapid test, saat ini yang ditempatkan adalah yang sudah betul-betul positif,” ucapnya melalui keterangan tertulis, Jumat. 

Dia mengatakan, pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk menyumbangkan sumber daya yang dimiliki demi menangani pandemik COVID-19. Selter Wanagama diharapkan bisa mendukung usaha pemkab Gunungkidul dalam menangani pasien dan mengurangi angka kematian.

“Di sini isolasi bisa maksimal karena tidak berinteraksi dengan masyarakat sekitar dan lingkungannya lebih sehat. Mudah-mudahan jika diisolasi di sini lebih cepat sembuh karena kondisinya mendukung,” ujarnya.

2. Pasien lebih mudah dipantau kondisinya

UGM Fungsikan Rumah Peneliti Wanagama sebagai Selter COVID-19Ilustrasi. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Menurut Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, selter Wanagama merupakan salah satu selter isolasi yang dikelola pemkab. Fasilitas ini sangat penting mengingat jumlah pasien yang menjalani isolasi mandiri di Gunungkidul masih cukup tinggi.

“Kerja sama ini sangat penting bagi kami. Meski beberapa hari ini menurun, namun jumlah yang isoman masih cukup tinggi, sekitar 2.500 orang,” terangnya.

Ia menambahkan, kondisi pasien yang isoman di selter akan lebih mudah dipantau dan mendapatkan penanganan. Dengan begitu, Sunaryanta berharap tidak ada lagi masyarakat yang meninggal saat menjalani isoman di rumah dan terlambat dibawa ke rumah sakit.

“Mudah-mudahan dengan cara-cara yang diambil oleh pemerintah dengan bekerja sama dengan para stakeholder, di samping vaksinasi yang terus didorong, tidak lama lagi kasusnya mulai turun,” tuturnya.

3. Riset masih bisa dilakukan di luar rumah peneliti

UGM Fungsikan Rumah Peneliti Wanagama sebagai Selter COVID-19Rumah peneliti Wanagama UGM di Gunungkidul dijadikan sebagai selter pasien COVID-19. (Dok. Humas UGM)

Sementara, Direktur Wanagama, Dr. Dwiko Budi Permadi, mengatakan saat ini selter Wanagama menampung delapan pasien konfirmasi bergejala ringan.

Ia mengungkapkan, Wanagama merupakan tempat praktikum dan penelitian bagi mahasiswa dan dosen Fakultas Kehutanan UGM. Namun, aktivitas tersebut sementara ditiadakan.

Menurutnya, aktivitas penelitian tetap dapat dilakukan di luar area rumah penelitian, dengan pengaturan untuk mencegah penularan COVID-19.

“Untuk riset masih dilakukan di luar area rumah peneliti. Untuk praktikum mengikuti kebijakan PPKM dan fakultas,” paparnya.

Baca Juga: Bantu Kebutuhan RS, Fakultas Kehutanan UGM Ikut Membuat Peti Jenazah

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya