Rabu Pagi, Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas hingga 1,5 Km

BPPTKG sebut Merapi punya dua pusat erupsi efusif

Sleman, IDN Times - Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Rabu (12/1/2022) pagi pukul 06.42 WIB. Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas tersebut meluncur sejauh 1.500 meter ke arah Kali Bebeng.

Baca Juga: Aktivitas Merapi Tetap Tinggi, Guguran Lava Masih Terjadi 

1. Pada Selasa, Merapi memuntahkan 5 kali guguran lava pijar

Rabu Pagi, Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas hingga 1,5 KmGuguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Tempel, Sleman, D.I Yogyakarta, Jumat (5/3/2021). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

BPPTKG juga melaporkan hasil pengamatan aktivitas Gunung Merapi sepanjang Selasa (11/1/2022). Dilansir dari akun media sosial resmi BPPTKG, teramati lima kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal sejauh 1.800 meter ke Barat Daya.

Terkait kegempaan, BPPTKG mencatat adanya 100 kali gempa guguran, 12 kali gempa embusan, dan 8 kali gempa hybrid/fase banyak.

2. Ada dua pusat erupsi efusif sepanjang tahun 2021

Rabu Pagi, Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas hingga 1,5 KmDua kubah lava Gunung Merapi (Dok. BPPTKG)

Menurut BPPTKG, sejak memasuki masa erupsi efusif pada 4 Januari 2021 lalu, Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, pembentukan awan panas, dan guguran lava. Berbeda dengan erupsi efusif yang terjadi sebelumnya, tahun 2021 ini Merapi memiliki dua pusat erupsi, yaitu di kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

"Kedua kubah lava ini terus tumbuh, hingga per tanggal 7 Januari 2022, volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 m3, dan kubah lava tengah sebesar 3.007.000 m3. Laju pertumbuhan kubah lava barat daya sebesar 5.700 m3/hari dan laju kubah lava tengah relatif tetap," demikian BPPTKG menulis dalam keterangannya, Selasa.

3. Buat permodelan untuk tentukan daerah potensi bencana

Rabu Pagi, Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas hingga 1,5 KmGunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Dari data volume kubah lava yang diterima, BPPTKG telah membuat model luncuran awan panas guguran untuk pembuatan peta potensi bahaya.

Dari hasil permodelan itu, diperkirakan jika kubah lava barat daya dengan volume 3 juta meter persegi longsor, maka akan terjadi awan panas guguran yang meluncur ke Sungai Boyong, Bebeng, Krasak, dan Putih dengan jarak maksimal 5 km.

"Pada kubah lava tengah, apabila volume sebesar 1 juta m3 longsor, awan panas guguran akan mencapai jarak 5 km ke arah Sungai Gendol," tulis BPPTKG.

Oleh karena itu, sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dari puncak, serta sektor tenggara pada Sungai Woro sejauh 3 km dan sungai Gendol sejauh 5 km dari puncak ditetapkan sebagai daerah potensi bahaya guguran lava dan awan panas guguran.

"Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya tersebut. Sedangkan bagi yang bermukim di luar daerah potensi bahaya agar tetap menjaga kesiapsiagaan akan bahaya erupsi Gunung Merapi," tutup BPPTKG.

Baca Juga: Penambangan Pasir Merapi Rambah Sultan Ground dan Pekarangan Warga 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya