Sepekan, Merapi Keluarkan 13 Kali Guguran Lava ke Barat Daya

Jarak luncur mencapai 2.000 meter

Yogyakarta, IDN Times - Menurut hasil pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi mengeluarkan 13 kali guguran lava selama sepekan terakhir, yaitu 26 Agustus--1 September 2022. Guguran lava tersebut meluncur ke arah Barat Daya dengan jarak maksimal 2 ribu meter dan dominan menuju ke Sungai Bebeng.

1. Terjadi pertumbuhan kubah barat daya Merapi

Sepekan, Merapi Keluarkan 13 Kali Guguran Lava ke Barat DayaIlustrasi Gunung Merapi . (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, mengatakan terjadi pertumbuhan kubah Barat Daya berdasarkan analisis morfologi dari foto udara dengan dengan drone maupun stasiun kamera Tunggularum, Deles5, dan Ngepos.

"Volume kubah terhitung sebesar 1.624.000 m3. Sedangkan untuk kubah tengah sebesar 2.772.000 m3," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/9/2022).

Sementara, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan Electronics Distance Measurement (EDM) pada pekan ini, terdapat laju pemendekan jarak sebesar 0,4 sentimeter per hari.

Baca Juga: Merapi dalam 1 Hari Alami 90 Kali Gempa Guguran  

2. Intensitas kegempaan

Sepekan, Merapi Keluarkan 13 Kali Guguran Lava ke Barat Dayailustrasi pengamatan Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Agus Budi melanjutkan, dalam sepekan terakhir tercatat 589 kali gempa Vulkanik Dalam (VTA), 28 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 184 kali gempa Fase Banyak (MP), 422 kali gempa Guguran (RF), 57 kali gempa Hembusan (DG), serta 10 kali gempa Tektonik (TT).

"Intensitas kegempaan dominan berupa gempa VTA yang mengindikasikan adanya aktivitas magmatik di kedalaman lebih dari 1,5 km dari puncak," ucapnya.

3. Status Merapi masih Siaga

Sepekan, Merapi Keluarkan 13 Kali Guguran Lava ke Barat DayaGunung Merapi terlihat dari kawasan Candi Plaosan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Lebih lanjut, Agus Budi mengatakan aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih cukup tinggi dengan aktivitas erupsi efusif. Hingga saat ini, gunung tersebut masih berstatus Level III atau Siaga.

"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," paparnya.

Selain itu, masyarakat juga diminta tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bencana.

Baca Juga: Intensitas Guguran Merapi dari Kubah Barat Daya Meningkat

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya