Deteksi TBC, Pemkot Yogyakarta Gulirkan Mobile X-Ray

Yogyakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bersama dengan Zero TB Yogyakarta mengadakan pemeriksaan tuberkulosis (TBC) bagi warga dengan mobile X-ray atau rontgen keliling. Diharapkan, mobile X-ray ini mampu mendeteksi dini penyakit TBC pada warga agar bisa segera diobati.
1. Pengobatan TBC memakan waktu lama
Kasi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, mengatakan penularan TBC berbahaya seperti halnya COVID-19. Untuk itu, pemeriksaan TBC perlu diperhatikan agar penularan tak bertambah.
'Hingga bulan ini ditemukan tujuh kasus TB Kebal obat diakibatkan penyakit TBC. Selain pengobatannya memerlukan waktu yang lama hingga hingga 18-24 bulan, TB Kebal obat, efek samping obatnya dapat mengalami gangguan psikis," jelas Endang pada Senin (15/8/2022) dilansir laman Pemkot Yogyakarta.
Berdasarkan data Dinkes, kasus kematian akibat TBC pada 2021 mencapai 51 jiwa. Penularan terjadi melalui keluarga, warga sekitar rumah, hingga tempat kerja dan bergaul.
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Penularan saat Serumah dengan Pasien TBC
2. Lakukan perilaku hidup sehat
Endang mengimbau warga Kota Yogyakarta yang bergejala batuk, meriang, nafsu makan turun, dan bobot turun, untuk memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
''Lakukan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat), PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan perbaikan kondisi rumah yang lebih sehat. Biasakan jemur-jemur seperti kasur, sofa, karpet, bantal dan lain sebagainya," terang dia.
3. Keliling setiap hari
Endang menjelaskan, mobile X-ray ini sama seperti pemeriksaan rontgen di fasilitas kesehatan. Bedanya, pemeriksaan dilakukan dengan mobil yang dilengkapi komputer dan alat khusus yang dialiri listrik. Alat ini dapat mendeteksi pasien yang terkena TBC.
"Mobil ronsen ini berkeliling setiap hari , sesuai jadwal yg ditentukan. Masing-masing wilayah secara bergantian," pungkasnya.
Baca Juga: 12 Ribu Nakes di Kota Yogyakarta Segera Suntik Booster Kedua