Dalam Sepekan Terakhir, Merapi Alami 385 Kali Gempa Guguran

Intensitas kegempaan meningkat dibandingkan pekan sebelumnya

Sleman, IDN Times - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan hasil pengamatan aktivitas Gunung Merapi selama seminggu terakhir, yaitu tanggal 6-12 November 2020.

BPPTKG mencatat adanya 385 kali gempa Guguran dan 244 kali gempa Vulkanik Dangkal. Selain itu, terjadi pula 2.189 kali gempa Fase Banyak, 9 kali gempa Low Frekuensi, dan 403 kali gempa Hembusan dan 6 kali gempa Tektonik. 

"Intensitas kegempaan Merapi lebih tinggi dari pekan sebelumnya," terang Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan resminya, Jumat (13/11/2020).

Baca Juga: BNPB Waspadai Banjir Lahar Dingin Merapi di Tengah La Nina

1. Deformasi mencapai 10 sentimeter per hari

Dalam Sepekan Terakhir, Merapi Alami 385 Kali Gempa GuguranTwitter.com/BPPTKG

Selain aktivitas kegempaan yang meningkat, BPPTKG juga melaporkan perkembangan deformasi merapi. Lewat pemantauan electronic distance measurement (EDM), laju pemendekan jarak tercatat sebesar rata-rata 10 sentimeter per hari.

Pada periode amatan pekan sebelumnya, yakni 30 Oktober-5 November 2020, rata-rata laju deformasi Gunung Merapi terukur sebesar 9 sentimeter per hari. Ini berarti ada kenaikan 1 sentimeter per hari dalam seminggu terakhir.

2. Hasil laporan pengamatan visual

Dalam Sepekan Terakhir, Merapi Alami 385 Kali Gempa GuguranKepala BPPTKG, Hanik Humaida IDN Times/Tunggul Damarjati

Secara visual, BPPTKG menyebutkan bahwa cuaca di sekitar Gunung Merapi secara umum cerah pada pagi hari, dan berkabut pada siang hingga malam hari. Kawah mengeluarkan asap berwarna putih dengan ketebalan variatif tapi tekanan lemah.

Tinggi asap maksimum setinggi 250 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada 8 November 2020 pukul 14.50 WIB. Selain itu, guguran dengan jarak luncur maksimal sejauh 3 km di sektor barat ke arah hulu Kali Sat, teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan pada 8 November pukul 12.57 WIB.

Sementara, berdasarkan pengamatan melalui foto, belum ada tanda-tanda perubahan morfologi kubah. Perhitungan volume kubah lava berdasarkan pengukuran menggunakan Foto Udara dengan Drone pada 3 November 2020 lalu adalah sebesar 200 ribu meter kubik.

3. Status Merapi masih siaga

Dalam Sepekan Terakhir, Merapi Alami 385 Kali Gempa GuguranDok. BPPTKG

Dari hasil pengamatan selama sepekan tersebut, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas Gunung Merapi masih mengalami peningkatan, sehingga statusnya tetap Siaga (Level III) seperti sejak 5 November 2020 lalu. Aktivitas Merapi terus dipantau dan statusnya akan ditinjau secara berkala.

"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dan awan panas sejauh maksimal 5 km," papar Hanik.

Baca Juga: Disdik Sleman Pastikan Tak Ada Sekolah di Radius 5 Km dari Merapi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya