Belum Ada Sosialisasi, PKL Malioboro Ingin Relokasi Ditunda

Pedagang masih merasakan dampak pandemik COVID-19

Yogyakarta, IDN Times - Relokasi pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro , Kota Yogyakarta, rencananya dilakukan pada Januari 2022. Meski begitu, para pedagang berharap proses relokasi ini bisa ditunda.

Baca Juga: Ogah Direlokasi, PKL Malioboro Yakin Bisa Ditata Tanpa Pindah

1. Belum ada sosialisasi tanggal pastinya

Belum Ada Sosialisasi, PKL Malioboro Ingin Relokasi DitundaIlustrasi PKL Malioboro (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Dilansir ANTARA, Ketua Koperasi Tri Dharma yang mewadahi PKL Malioboro, Rudiarto, mengatakan pemerintah setempat belum memberikan sosialisasi mengenai tanggal pasti untuk relokasi. Pedagang pun berharap proses relokasi bisa ditunda hingga Lebaran tahun ini.

Ia mengatakan, para pedagang masih merasakan dampak ekonomi akibat pandemik COVID-19. Penundaan juga membantu pedagang mempersiapkan berbagai keperluan untuk menempati lokasi baru, termasuk mental.

“Dengan ditunda, maka teman-teman pedagang akan mendapat kesempatan untuk beraktivitas di Malioboro sembari menutup keterpurukan ekonomi akibat pandemi,” ujarnya pada Selasa (4/1/2022).

2. Jangan sampai pedagang dirugikan di tempat baru

Belum Ada Sosialisasi, PKL Malioboro Ingin Relokasi DitundaPembangunan los untuk relokasi pedagang kaki lima di kawasan Malioboro, Yogyakarta, Jumat (10/12/2021). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Koperasi Tri Dharma sendiri, kata Rudi, menaungi setidaknya 934 pedagang, dengan 920 pedagang yang aktif berjualan di Malioboro. Ratusan PKL tersebut sudah terakomodasi untuk pindah ke los di bekas kantor Dinas Pariwisata DIY maupun bekas Bioskop Indra.

Ia mengharapkan ada sarana dan prasarana lengkap di lokasi baru, termasuk akses yang lebih baik untuk wisatawan. Lokasi itu rencananya dapat diakses dari Jalan Malioboro maupun Jalan Mataram.

“Batas antar lapak berjualan juga harus jelas agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi rencananya ada tambahan pedagang kuliner yang juga akan menempati titik relokasi tersebut,” katanya.

Ia pun berharap pemerintah daerah juga mengerahkan berbagai upaya agar pedagang tidak merugi saat berjualan di lokasi baru.

“Tentu harus ada promosi yang dilakukan agar konsumen atau wisatawan tetap datang ke los baru untuk berbelanja,” imbuhnya.

3. Komunikasi dengan seluruh paguyuban harus digencarkan

Belum Ada Sosialisasi, PKL Malioboro Ingin Relokasi DitundaIlustrasi PKL Malioboro. (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)

Menurut Rudi, pemerintah daerah juga perlu menggencarkan komunikasi dengan seluruh paguyuban PKL Malioboro, sehingga pedagang bersedia pindah bersama-sama.

“Jika masih ada komunikasi yang belum nyambung dengan paguyuban pedagang lain, maka perlu dilakukan komunikasi lebih intens. Pemerintah harus bisa menyelesaikan kendala tersebut,” katanya.

Ia turut meminta tak ada kemunculan PKL baru di lokasi lama.

“Ini hal yang sangat penting dan kami berharap kondisi pendapatan di tempat baru juga sama. Jangan hanya Malioboro saja yang terus ditata tetapi juga ekonomi pedagang bisa semakin baik,” katanya.

Baca Juga: Tahun Depan PKL Malioboro Dipindah, 2 Lokasi Ini Jadi Tempat Baru 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya