Sejarah Kebaya, Dikenakan Perempuan Indonesia Sejak Abad 15

Model kebaya di Indonesia dipengaruhi banyak budaya  

Setiap Hari Kartini yang diperingati tanggal 21 April, kebaya yang dikenakan RA Kartini, menjadi salah satu yang melekat dalam perayaan ini.   

Saat ini kebaya telah didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO sejak setahun lalu melalui mekanisme single nominations. Ternyata tak hanya Indonesia yang melakukan pengajuan, terdapat empat negara lainnya melakukan hal sama, yaitu Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. Yuk cari tahu sejarah kebaya yang  dipakai perempuan Indonesia!   

1. Kebaya mulai muncul di abad 15

Sejarah Kebaya, Dikenakan Perempuan Indonesia Sejak Abad 15lukisan RA Kartini (museum.kemendikbud.go.id)

Kebaya, adalah salah satu pakaian tradisional di Indonesia, yang lekat dengan kehidupan masyarakat yang memiliki sejarah panjang. Menurut Denys Lombard dalam Nusa Jawa Silang Budaya 2: Jaringan Asia (2005), kebaya muncul sebagai busana penduduk Jawa pada abad 15 hingga 16. Sebelum mengenal kebaya, perempuan Indonesia hanya mengenal kain lipat (selubung) sebagai pakaian yang digunakan untuk akktivitas sehari-hari.

2. Kebaya berawal dari bahasa Arab

Sejarah Kebaya, Dikenakan Perempuan Indonesia Sejak Abad 15Kebaya Kartini (instagram.com/maudyayunda, instagram.com/therealdisastr, instagram.com/tarabasro)

Kebaya, menurut Denys Lombard, berasal dari bahasa Arab kabā, yang berarti pakaian. Kata kemudian diperkenalkan melalui bahasa Portugis melalui cabaya.

Lombard menjelaskan bahwa penduduk Jawa mulanya hanya mengenal kain lipat (selubung) sebagai pakaian. Lambat laun sejak abad 15 hingga 16, kebaya muncul sebagai busana bagi perempuan.

Baca Juga: [QUIZ] Dari Warna Kebaya Nikahan, Kami Tebak Kamu Tampak Introvert atau Ekstrovert

3. Kebaya panjang adopsi dari pakaian orang Portugis

Sejarah Kebaya, Dikenakan Perempuan Indonesia Sejak Abad 15Kebaya Dian Sastro (instagram.com/therealdisastr)

Irma Russanti dalam Desain Kebaya Sunda (2019) mengatakan, pengaruh budaya di atas tampak pada bentukan pakaian perempuan berupa kebaya panjang. Ia menerangkan kebaya panjang adalah adopsi busana wanita Portugis yang datang ke Malaka pada abad ke-16. Dalam bahasa Portugis, kata kebaya dipakai untuk menunjuk baju longgar yang memiliki panjang hingga mencapai bawah lutut.  

4. Menjadi pakaian para noni Belanda

Sejarah Kebaya, Dikenakan Perempuan Indonesia Sejak Abad 15id.wikipedia.org/

Pada abad ke-19, kebaya tidak hanya dikenakan oleh perempuan Jawa, para noni dan mevrouw Belanda, juga menggunakannya. Bahan kebaya yang semula berasal dari tenunan mori, kata Ria, akhirnya berkembang menggunakan jenis kain sutera, dan ditambah sulaman berwarna-warni.

Irma menjelaskan, terdapat perbedaan desain kebaya antara wanita Belanda dengan kaum pribumi. Kebaya yang mereka pakai longgar dan panjang, serta terbuat dari jenis katun berwarna putih yang dihiasi dengan detil renda yang halus dan mahal.

5. Kebaya saat ini muncul dalam berbagai model

Sejarah Kebaya, Dikenakan Perempuan Indonesia Sejak Abad 15potret kebaya Puteri Indonesia (instagram.com/officialputeriindonesia)

Triyanto dalam Eksistensi Kebaya dari Masa ke Masa (2007) mengatakan, kebaya berubah bentuk dari longgar ke busana yang mengikuti bentuk tubuh setelah Indonesia merdeka.

Kini, kebaya tidak hanya hadir sebagai pakaian tradisional yang dipakai hanya saat acara resmi. Saat ini telah menjadi busana modern yang didesain sesuai perkembangan mode dan acara. 

Ria Pentasari menjelaskan, kebaya sekarang bisa dibuat dari berbagai macam bahan di antaranya dari kain brokat, organdi, sutra, chiffon, tule, atau kain tenun. Sebagai bawahan, selain jarit, kebaya juga bisa dipadukan dengan kain tenun atau sarung.

Baca Juga: 7 Ragam Kebaya Modern yang Anggun Dipakai Anak Muda

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya