HUT Jogja, 60.000 Pengunjung Semarakkan Wayang Jogja Night Carnival #4

Semangat persatuan Golong Gilig diserukan

Yogyakarta, IDN Times - Ribuan masyarakat dan wisatawan memadati kawasan Tugu Pal Putih pada puncak Hari Ulang Tahun ke-263 Kota Yogyakarta. Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #4 2019 sukses menghibur masyarakat dengan mempopulerkan lagi Wayang Kapi-Kapi, Senin (7/10) malam.

Berpusat di Tugu Pal Putih, karnaval diresmikan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X didampingi Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti. Haryadi mengungkapkan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #4 malam itu disaksikan oleh kurang lebih 60.000 pengunjung.

"Semangat merayakan HUT Kota Yogyakarta ini ditandai dengan banyaknya masyarakat yang datang dan memenuhi kawasan Kotabaru, Jalan Jenderal Sudirman, Tugu Pal Putih, dan Jalan Mangkubumi atau Margo Utomo," ungkap Haryadi.

1. WJNC #4 tingkatkan hunian hotel

HUT Jogja, 60.000 Pengunjung Semarakkan Wayang Jogja Night Carnival #4IDN Times/Holy Kartika

Haryadi mengungkapkan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #4 sebagai suguhan budaya, telah memberikan berbagai dampak positif di segala aspek. Salah satunya dampak pada aspek pariwisata kota yang kini berusia 263 tahun itu.

"Hal itu, ditandai dengan lonjakan tingkat hunian hotel, serta aspek ekonomi di masyarakat," ungkap Haryadi.

Baca Juga: Wayang Jogja Night Carnival Kembali Digelar, Kenalkan Cerita Kapi-Kapi

2. Serukan semangat Golong Gilig

HUT Jogja, 60.000 Pengunjung Semarakkan Wayang Jogja Night Carnival #4IDN Times/Holy Kartika

Berbagai harapan dan misi memajukan Kota Yogyakarta diungkapkan oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Yogyakarta adalah rumah bagi seluruh bangsa Indonesia, sehingga kota ini layak disebut sebagai miniaturnya Indonesia.

"Kebhinnekaan bagi Yogyakarta adalah tradisi. Di Yogya, keraton, kampung, kampus bisa mensinergikan potensi masyarakat dalam jaringan harmonis dan menyejahterakan," ujar Wagub.

Sinergisitas tersebut dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat, antara lain oleh pengemban amanah budaya, masyarakat dan kaum intelektual. Hal itu bisa terjadi dengan cair di kota ini, kapan saja, di mana saja dan tanpa perlu rekayasa sosial.

"Hal itu mengejawantahkan makna Golong Gilig, yakni meleburnya nilai kesatuan antara pemimpin dan rakyatnya, juga sinergisitas antara elemen masyarakat dan harmonisasi antar golongan yang terjadi secara alami," jelas Wagub.

3. Miniatur Indonesia

HUT Jogja, 60.000 Pengunjung Semarakkan Wayang Jogja Night Carnival #4IDNTimes/Holy Kartika

Seiring dengan terus meningkatnya dinamika pembangunan di Yogyakarta, Haryadi mengungkapkan komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dalam upaya meningkatkan inovasi di segala aspek dan konsep.

"Dengan acara ini, kami juga mengajak untuk bersama meneguhkan Kota Yogyakarta sebagai miniatur Indonesia. Sehingga pada akhirnya dapat memberikan pelayanan prima kepada seluruh warga yang datang ke Kota Yogyakarta," ungkap Haryadi.

Demikian juga Wagub berharap Kota Yogyakarta dapat terus menjadi kota pelajar, kota budaya  dan sekaligus kota wisata. Sebagai kota pelajar, Yogyakarta diharapkan mampu menjadi entitas yang dapat memberikan pembelajaran formal maupun informal bagi segenap warganya.

Baca Juga: Tugu Golong-Gilig, Cikal Bakal Tugu Putih yang Jadi Ikon Yogyakarta 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya