Selama Januari 2023, Puluhan Bencana Terjadi di Bantul

Kerugian meteriil mencapai ratusan juta rupiah

Bantul, IDN Times - ‎Awal tahun 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul mencatat puluhan bencana di wilayahnya yang menimbulkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Bencana yang paling banyak menelan kerugian di antaranya kebakaran dan gerakan tanah.

1. Sebanyak 12 kejadian bencana merupakan kebakaran

Selama Januari 2023, Puluhan Bencana Terjadi di BantulPabrik garmen di Bantul kebakaran. (Dok. BPBD Bantul)


Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Bantul, Aka Lukluk Firmansyah, mengatakan selama bulan Januari tercatat terjadi 36 bencana. Dari jumlah tersebut, 12 di antaranya berupa kebakaran dengan dampak rumah hingga tempat usaha. Penyebabnya mulai dari korsleting hingga kelalaian manusia.

"Sepuluh kejadian bencana lainnya adalah gerakan tanah yang menyebabkan kerusakan bangunan, serta infrastruktur seperti talut hingga jembatan. Sisanya lagi adalah pohon tumbang dan angin kencang yang merusak rumah, jaringan listrik, telepon, serta akses jalan," katanya, Senin (6/2/2022).

Baca Juga: Pemkab Bantul Anggarkan Rp104 Miliar untuk Entaskan Kemiskinan

2. Bencana terjadi di 11 kapanewon‎

Selama Januari 2023, Puluhan Bencana Terjadi di BantulEvakuasi pohon yang tumbang. (Dok. Polres Bantul)

Menurut Aka, kejadian bencana tersebut tersebar di 11 kapanewon dari 17 kapanewon di Bantul. Di antaranya Kapanewon Bantul, Dlingo, Banguntapan, Imogiri, Jetis, Kasihan, Pajangan, Sanden, Piyungan, Pleret, Panda, Sanden dan Kapanewon Sewon.

Sementara, kerugian materiil yang ditimbulkan mencapai Rp159,8 juta. Beruntung, tidak ada korban jiwa dari puluhan kejadian.

"Jadi selama bulan Januari ada 36 kejadian bencana dan paling banyak adalah kebakaran," ucapnya.

3. Bulan Februari puncak musim hujan di Bantul‎

Selama Januari 2023, Puluhan Bencana Terjadi di BantulIlustrasi Banjir (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara, Kepala Stasiun Klimatologi Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Reni Kraningtyas mengatakan puncak musim penghujan di Bantul akan terjadi pada bulan Februari, sehingga potensi bencana hidrometeorologi juga akan semakin meningkat.

"Kami menghimbau agar masyarakat lebih siap dalam menghadapi dampak bencana hidrometeorologi,"ujarnya.

Masyarakat juga harus memperhatikan lingkungan sekitar, memastikan drainase tidak tersumbat, memangkas pohon-pohon yang besar dan memastikan baliho-baliho pinggir jalan dalam kondisi baik.

"Apabila terjadi angin kencang tidak menimbulkan kerusakan yang berat," ucapnya.‎

Baca Juga: 2.700 lebih Rumah di Bantul Masuk  Kategori Tak Layak Huni

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya