Gelombang Tinggi di Pantai Depok, Nelayan Terpaksa Libur Melaut 

Sejumlah warung makan di Pantai Depok diterjang ombak

Bantul, IDN Times - ‎Sejumlah kapal milik nelayan di Pantai Depok, Bantul rusak akibat diterjang gelombang pasang. Selain itu, warung yang berada di bibir pantai, tak luput dari terjangan gelombang pasang yang terjadi dalam satu minggu terakhir ini.

Gelombang biasanya mulai pasang sejak pukul 10.00 WIB hingga siang hari. Ketinggiannya diperkirakan mencapai enam meter bahkan meluber hingga 50 meter daratan. Wisatawan yang berada di pinggir pantai pun harus berlari menjauh dari pantai untuk menghindari air laut.

1. Nelayan masih nekat melaut

Gelombang Tinggi di Pantai Depok, Nelayan Terpaksa Libur Melaut Gelombang pasang di Pantai Depok.(IDN Times/Daruwaskita)

Salah satu nelayan di Pantai Depok, Mulyadi mengatakan meski terjadi gelombang tinggi, para nelayan masih nekat melaut untuk melihat jaring yang ditempatkan di tengah laut.

"Ya kalau ada ikannya diambil, kalau ngak ada ya dikendengkan lagi. Nelayan tak ada yang menjaring, wong belum musim ikan," katanya ditemui di Pantai Depok, Jumat (15/7/2022).

2. Bulan Juli-Agustus paceklik ikan bagi nelayan‎

Gelombang Tinggi di Pantai Depok, Nelayan Terpaksa Libur Melaut Nelayan memperbaiki jaring.(IDN Times/Daruwaskita)

Pada bulan Juli hingga bulan Agustus, biasanya terjadi musim timuran dengan angin kencang dan gelombang tinggi. Hal ini mempengaruhi jumlah tangkapan yang diperoleh nelayan. "Ya ini musim paceklik ikan bagi nelayan," ujarnya.

Para nelayan akan memanfaatkan waktu senggangnya untuk memperbaiki alat tangkap atau kapal yang rusak akibat terjangan ombak. "Biasanya kapal yang diterjang gelombang rusak pada bagian katirnya," imbuh Mulyadi.

Baca Juga: Masuk 50 Kue Terenak di Dunia Versi TasteAtlas, Ini 4 Fakta Kue Putu

3. Terpaksa utang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari‎

Gelombang Tinggi di Pantai Depok, Nelayan Terpaksa Libur Melaut Gelombang pasang di Pantai Depok.(IDN Times/Daruwaskita)

Nelayan di Pantai Depok lainnya, Sukir mengatakan gelombang tinggi diperkirakan masih terjadi hingga tanggal 17 Juli 2022. 

"Ya mungkin baru tanggal 18 Juli besuk melaut lagi. Kalau sekarang, di pagi hari saat gelombang belum tinggi digunakan untuk melihat jaring kendengan," kata nelayan yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah ini.

Tak ada ikan yang diperoleh nelayan, Sukir mengatakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus meminjam uang. "Ya untuk makan sehari-hari ngutang dulu mas," tambahnya.

4. Rumah makan seafood dan warung jajalan disisi timur Pantai Depok yang terdampak‎

Gelombang Tinggi di Pantai Depok, Nelayan Terpaksa Libur Melaut Rumah makan seafood.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara pemilik rumah makan seafood Salsabila 2 Pantai Depok, Dardi Nugroho mengatakan rumah makan seafood dan warung yang berada di bagian Timur rawan diterjang gelombang. Sementara yang berada di bagian Barat hingga saat ini masih aman. 

"Ada puluhan rumah makan seafood dan warung yang terancam gelombang tinggi. Namun sejauh ini baru warung-warung yang jual jajanan yang terkena dampaknya," ujarnya.

"Ya risiko berjualan di pinggir pantai, siap-siap diterjang gelombang tinggi. Semua sudah paham dan menerima kok. Gak bisa melawan alam," pungkasnya.

Baca Juga: Ubur-ubur Beracun Jadi Ancaman Wisatawan di Pantai Bantul

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya