Angka Stunting di Selopamioro Imogiri Tertinggi di Bantul

Masih ada 14 persen balita di Bantul yang mengalami stunting

Bantul, IDN Times - ‎Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya untuk menurunkan angka stunting sebagai komitmen untuk mewujudkan generasi muda yang sehat dan cerdas. Kendati demikian, angka stunting di Bantul masih tergolong tinggi yakni 14 persen.

Adapun wilayah dengan angka stunting tertinggi di Bantul adalah Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri.

1. Angka stunting di Bantul dibawah angka rata-rata stunting di DIY‎

Angka Stunting di Selopamioro Imogiri Tertinggi di BantulIlustrasi ibu hamil. (IDN Times/Daruwaskita)

Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Dinas Kesehatan Bantul, dr. Siti Marlina, mengatakan angka stunting di Bantul yang saat ini 14 persen sudah sesuai dengan standar terendah yang ditetapkan pemerintah pusat.

"Angka stunting di Bantul saat ini mencapai 14 persen, jumlah itu lebih rendah dibandingkan DIY yang mencapai 16 persen," ungkapnya dalam acara Gebyar Ceria Anak di Balai Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Kamis (9/2/2023).

Baca Juga: Antisipasi Penculikan Anak, Ini yang Dilakukan Sekolah di Bantul

2. Kalurahan Selopamioro tertinggi dalam angka stunting‎

Angka Stunting di Selopamioro Imogiri Tertinggi di BantulGebyar Caria Anak di Selopamioro.(IDN Times/Daruwaskita)

Siti menyebut dari 75 kalurahan yang ada di Kabupaten Bantul, Kalurahan Selopamioro, Imogiri, merupakan kalurahan yang memiliki angka stunting tertinggi di Bumi Projotamansari.

"Kalurahan Selopamioro angka stuntingnya mencapai kisaran 21 persen dan di atas angka stunting rata-rata di Kabupaten Bantul yang mencapai 14 persen," ungkapnya. "Stunting di Kalurahan Selopamioro membutuhkan perhatian semua pihak."

3. Pemerintah Kalurahan Selopamioro harus serius dalam menekan stunting‎

Angka Stunting di Selopamioro Imogiri Tertinggi di BantulWakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo, meminta pemerintah Kalurahan Selopamioro untuk lebih serius dalam menurunkan angka stunting. 

"Sejumlah anggaran di kalurahan seperti Dana Desa, dana per padukuhan Rp50 juta bisa dialokasikan untuk menurunkan angka stunting," ungkapnya.

Lebih jauh, Joko berharap Gebyar Ceria Anak yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, Polres Bantul dan Kodim Bantul di Kalurahan Selopamioro dengan kampanye makan makanan bergizi tinggi mampu mencegah stunting pada anak yang akan lahir.

"Kalau anak stunting itu tidak mungkin bisa disembuhkan. Oleh karena harus dicegah dari dini mulai pasangan yang akan menikah, hamil kemudian melahirkan anaknya," ucapnya.‎

Baca Juga: Harga Beras Naik, Pemkab Bantul Gelar Operasi Pasar Murah

Hironymus Daruwaskita Photo Community Writer Hironymus Daruwaskita

Main sambil kerja

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya