UNESCO Dorong Pengelola Homestay Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan

Berikan pelatihan bagi 50 pemilik homestay 

Yogyakarta, IDN Times - UNESCO bekerja sama dengan Perkumpulan Inovasi Tangguh Indonesia (InTI) dan ViaVia Tour and Travel Yogyakarta mendukung pariwisata berkelanjutan dengan memberikan pelatihan bagi 50 pemilik homestay di Borobudur.

Ditetapkannya Borobudur sebagai destinasi wisata super prioritas di Indonesia, pemerintah telah membangun infrastruktur pariwisata baru di Borobudur termasuk dukungan yang diberikan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui penyediaan sarana hunian pariwisata (Sarhunta/homestay) untuk 300 warga lebih di Borobudur sejak tahun 2020.

1. Berikan pelatihan pengembangan bisnis homestay

UNESCO Dorong Pengelola Homestay Wujudkan Pariwisata BerkelanjutanKegiatan Sekolah Rebon. (Istimewa/UNESCO).

Pemilik homestay Niagara, Haidar Imama merupakan salah satu peserta peningkatan kapasitas melalui Sekolah Rebon yang disampaikan UNESCO di Borobudur sejak Agustus 2022 hingga awal November 2022. Setelah mengikuti rangkaian pendampingan pengembangan bisnis dari UNESCO, ia mampu menyusun rencana pengembangan bisnis homestay yang lebih baik. Ia menemukan pentingnya mempromosikan budaya dan jaringan lokal bersama dengan pemilik homestay lainnya.

“Ketika candi Borobudur dilindungi dengan baik dan budaya setempat dipromosikan dan dilestarikan, saya akan memiliki lebih banyak tamu yang menginap di homestay. Sekarang saya sekarang dapat mengelola administrasi keuangan usaha homestay dengan lebih baik sehingga saya dapat memiliki rencana usaha yang lebih baik ke depan,” kata Imama, Rabu (9/11/2022).

2. Bisnis dan pelestarian lingkungan berimbang

UNESCO Dorong Pengelola Homestay Wujudkan Pariwisata BerkelanjutanKegiatan Sekolah Rebon. (Istimewa/UNESCO).

Pengembangan bisnis pariwisata di Situs Warisan Dunia menciptakan tantangan bagi masyarakat untuk menyeimbangkan pendapatan bisnis mereka dengan langkah-langkah perlindungan dan pelestarian. UNESCO telah mengembangkan platform pembelajaran untuk pelaku bisnis pariwisata termasuk pemilik homestay dan pemandu pemuda di situs warisan dunia di seluruh dunia.

“Pariwisata berkelanjutan adalah tentang menghormati aset budaya dan warisan alam lokal membantu kehidupan masyarakat dalam jangka panjang. Sudah saatnya masyarakat menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan untuk beralih dari tren pariwisata masif yang telah terjadi dalam beberapa dekade terakhir,” kata Kepala Unit Kebudayaan UNESCO Jakarta, Moe Chiba.

Baca Juga: 7 Aktivitas Seru di Desa Wisata Bejiharjo, Masuk Gua hingga Naik Jip  

3. Perlu berbagi ilmu dengan pemilik homestay lainnya

UNESCO Dorong Pengelola Homestay Wujudkan Pariwisata BerkelanjutanKegiatan Sekolah Rebon. (Istimewa/UNESCO).

Camat Borobudur, Subiyanto mengakui pencapaian Sekolah Rebon sebagai solusi tepat yang dibutuhkan masyarakat di Borobudur, di wilayah terdapat sekitar 300 homestay. 

“ Saya berharap pemilik homestay yang menghadiri pelatihan dan pendampingan teknis dan memperoleh pengetahuan baru dalam mengelola homestaynya dengan lebih baik juga akan mau berbagi ilmu dan pengalaman kepada pemilik homestay lainnya di sini,” ujar Subiyanto.

Baca Juga: 6 Desa Wisata di Gunungkidul, Sajikan Keindahan Alami 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya