Sultan Sebut Peran Keluarga Penting untuk Cegah Kejahatan Jalanan

Orangtua dan anak harus membangun dialog yang baik

Yogyakarta, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, turut angkat bicara terkait kasus kejahatan jalanan yang masih terjadi di DIY. Mengatasi kasus kekerasan jalanan yang kerap melibatkan anak di bawah umur tersebut dinilai perlu peran keluarga.

Sultan juga meminta polisi mengambil langkah hukum untuk tindak kekerasan jalanan ini. "Ya kalau saya kekerasan jalanan itu ya, saya minta polisi untuk kerja sama untuk mengambil tindakan hukum aja. Kalau itu dilakukan ya konsisten kan," ujar Sultan, Senin (27/3/2023).

1. Peran keluarga penting untuk cegah kejahatan jalanan

Sultan Sebut Peran Keluarga Penting untuk Cegah Kejahatan JalananIlustrasi Keluarga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sultan menyebut meski sudah diberi efek jera dengan ditahan, namun kasus masih saja terjadi. Ia menilai peran keluarga penting bagaimana membangun konsolidasi.

"Sekarang bagaimana keluarga bisa membangun konsolidasi sendiri, tapi kalau kebebasan itu dilepas ya memang pergi, enggak pernah tempat tidurnya dilihat, ya mungkin enggak pernah pulang, ya susah," ujar Sultan.

2. Membangun dialog orang tua dan anak

Sultan Sebut Peran Keluarga Penting untuk Cegah Kejahatan JalananIlustrasi Keluarga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sultan menghimbau agar orang tua dapat selalu mengecek keberadaan anaknya. Selain juga, orang tua harus bisa membangun dialog yang baik dengan anak-anak mereka.

"Saya kira manusiawi juga. Saya kira hal seperti itu bisa dilakukan, tapi kalau dengan orang tua enggak pernah ketemu, pergi ya bebas gitu aja, enggak pernah tahu, pamit pun enggak pernah, ya terus gimana. Kan ada masalah," ujar Sultan.

Baca Juga: 15 Terduga Pelaku Klitih Bumijo Tertangkap, Mayoritas masih Remaja 

3. Jam malam dan sekolah khusus

Sultan Sebut Peran Keluarga Penting untuk Cegah Kejahatan JalananIlustrasi jam (IDN Times/Arief Rahmat)

Saat disinggung terkait apakah perlu untuk memberlakukan jam malam, menurut Sultan hal tersebut tidak perlu. Pasalnya bisa menimbulkan pro dan kontra untuk masalah publik.

Sementara untuk sekolah khusus bagi anak-anak yang bermasalah, Sultan menyebut hal tersebut masih dipertimbangkan. "Kami masih mempertimbangkan, dalam arti apakah orangtua atau si anak apakah mau. Kan problemnya sekian puluh tahun yang lalu sama sekarang beda. Ya karena merasa bebas aja," ucap Sultan. 

Baca Juga: Hendak Perang Sarung, 7 Remaja di Bantul Ditangkap Polisi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya