Soal Merapi, Sultan: Erupsi Bantu Tutup Lubang Bekas Tambang

Sultan menyebut Merapi tidak akan meletus seperti dulu

Sleman, IDN Times - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyebut awan panas guguran Merapi yang memicu abu vulkanik pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB merupakan fenomena biasa. Sultan menyebut Merapi tidak akan meletus seperti dulu.

"Merapi itu ya erupsi begitu saja, enggak akan meletus seperti dulu, yang penting ngebaki sik (memenuhi yang) dirusak karena ditambang gitu aja," ujar Sri Sultan ditemui di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (11/3/2023).

1. Menutup lubang-lubang bekas tambang

Soal Merapi, Sultan: Erupsi Bantu Tutup Lubang Bekas TambangAwan panas guguran Gunung Merapi pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB. (Dok. TRC BPBD DIY)

Sultan menyebut jika nanti lubang-lubang bekas tambang pasir di lereng Merapi sudah tertutup, erupsi akan berhenti sendiri. "Nanti kalau yang berlubang-lubang itu sudah tertutup kan berhenti sendiri. Memang itu perlu lama, karena tidak hanya di atas, yang di bawah kan pada berlubang, kan gitu," ujar Sultan.

Sultan menyebut kondisi Merapi saat ini sudah berbeda dengan dulu. "Hanya sampai di atas saja enggak akan meletus sudah berbeda kan sudah 10 tahun lebih, biasanya kan 4 tahun kalau meletus. Sekarang memang harus keluar ya memang nyembur, tapi ya hanya satu kilo, dua kilo karena yang ditambang kan sekitar situ," kata Raja Keraton Yogyakarta itu.

2. Masyarakat sudah diberi imbauan

Soal Merapi, Sultan: Erupsi Bantu Tutup Lubang Bekas TambangIlustrasi penambangan pasir di lereng Gunung Merapi. (IDN Times/Pito Agustin Rudiana)

Sultan menyebut terkait masalah penambangan di sekitar Merapi juga sudah diberi himbauan. Sebagian warga juga sudah beralih profesi seperti membuat keju, maupun menanam pohon kopi.

Hal tersebut diharapkan agar masyarakat tetap memiliki penghasilan. "Supaya mereka punya pendapatan dari produk di sektor pertanian, supaya tidak nambang lagi," kata Sultan.

Baca Juga: Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran pada Sabtu Siang

3. Kondisi Merapi

Soal Merapi, Sultan: Erupsi Bantu Tutup Lubang Bekas TambangAwan panas guguran Gunung Merapi pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB. (Dok. TRC BPBD DIY)

Sebelumnya, Kepala Balai Penyelidikan, Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Agus Budi Santoso mengungkapkan dari visual Gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-100 m di atas puncak kawah.

"Teramat 1 kali guyuran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya. Suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari pos Babadan," kata Agus.

Agus mengungkapkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava. Selain juga awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

"Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," kata Agus.

Baca Juga: Sejumlah Lokasi Terdampak Abu Vulkanik Awan Panas Merapi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya